Iklan

iklan

PERANG PALESTINA DALAM TIMELINE AKHIR ZAMAN

Wednesday, February 28, 2024 | 5:15:00 PM WIB Last Updated 2024-03-06T10:37:45Z


Oleh: Nanang Gojali 

(Ketua Komisi MUI & Pengasuh   Komunitas NGABAR Cianjur) 

Setelah meletus Perang Ukraina pada 24 Februari 2022, peta konflik terus bergeser dan meluas, dan kini sudah sampai di Palestina sebagai jantung Bumi Syam, sehingga sangat mungkin akan berubah menjadi malahim atau rangkaian peperangan yang melibatkan banyak titik konflik. Hal ini karena Bumi Syam dinubuwwahkan sebagai pusat peperangan akhir zaman.

Faktanya, Bumi Syam adalah kawasan paling bergolak sepanjang sejarah. Karena itu, banyak pengamat dan tokoh dunia yang mulai menyatakan keprihatinannya bahwa kondisi ini dapat menyeret umat manusia pada Perang Dunia III. 

Jika itu terjadi, hal ini bukan hanya memenuhi nubuwwah tentang Malhamah Kubra, yaitu Perang Besar atau  Armageddon dalam Eskatologi Yahudi dan Kristen, tetapi juga mengkompromikan dua Hadits tentang timeline akhir zaman yang terdapat dalam dua Hadits, yaitu dalam Hadits Abu Daud dan dalam Hadits Ahmad, bahwa Malhamah Kubra dalam Hadits Abu Daud, berkaitan dengan fase keempat Mulkan Jabbariyan dalam Hadits Imam Ahmad.

Beberapa artikel sebelumnya telah berusaha untuk menunjukkan, bahwa kondisi dunia saat ini sedang berada pada momen sejarah yang paling genting. 

Hal ini karena sejarah tidak akan berhenti pada fase keempat, yaitu fase kediktatoran global atau Mulkan Jabbariyyan; sejarah masih harus berlanjut menuju fase kelima dan terakhir. Karena itu, hal ini bisa berarti bahwa Malhamah Kubra itulah yang akan mengakhiri fase kediktatoran global. Dengan kata lain, bila sejarah akan terdiri atas lima fase, maka fase keempat pasti akan berakhir.

Para pengamat yang cermat akan menemukan kesimpulan bahwa fase keempat ini dimulai dengan Perang Besar, yaitu Perang Dunia I dan II. Karena itu, fase kediktatoran global ini hanya bisa berakhir dengan Perang Besar juga. 

Dalam konteks inilah, Eskatolog Islam Syekh Imran sampai pada kesimpulan bahwa takdir Rusia dalam sejarah kini sudah tiba, karena memenuhi kualifikasi datangnya kurun kedua dari Dzulqarnain.1)

Dengan demikian, jika Perang Palestina ini adalah bagian dari Malhamah Kubra, maka perang ini akan menjadi Perang Eksistensi sampai akhir.

Selain itu, terdapat klasifikasi lain tentang timeline akhir zaman  berdasarkan Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim tentang 40 hari dajjal di muka bumi, dimana satu hari pertama seperti setahun, dua hari berikutnya seperti sebulan, tiga hari berikutnya seperti seminggu, (yang dalam sejarah diidentifikasi sebagai Pax Britannica, Pax Americana dan Pax Judaica), dan hari-hari sisanya akan sama dengan hari-hari kita, dimana ketika itulah dajjal akan keluar dalam wujud manusia dalam dimensi ruang dan waktu kita. 

Fase sejarah berdasarkan Hadits Imam Muslim ini juga bisa diintegrasikan, baik dengan Hadits Imam Ahmad maupun dengan Hadits Imam Abu Daud, bahwa masa 40 hari dajjal di muka bumi itu paralel dengan fase Mulkan Jabbariyyan dalam Hadits Imam Ahmad, dimana hanya Malhamah Kubra dalam Hadits Imam Abu Daud, yang bisa mengakhirinya.2)

Namun demikian, Malhamah Kubra, yang tidak bisa berarti lain selain Perang Dunia III, tidak akan memusnahkan seluruh umat manusia dan planet bumi, karena setelah itu sejarah akan berlanjut menuju fase terakhirnya.

Fase terakhir ini akan dipenuhi dengan keadilan dan kemakmuran. Tidak ada lagi peperangan, penindasan dan kedzaliman. Kondisi yang berlawanan dengan kondisi pada fase sebelumnya ini digambarkan dalam sebuah Hadits:

...يَمْلأُ الأَرْضَ قِسْطًا وَعَدْلاً كَمَا مُلِئَتْ جَوْرًا وَظُلْمًا... 

“...Di masanya, akan tersebar keadilan di muka bumi, sebagaimana sebelumnya penuh dengan kedzaliman..." 

(HR. Abu Daud, 4285).

Dalam Hadits lain disebutkan:

"...Pada masa itu umatku akan mendapatkan kenikmatan yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya...harta begitu melimpah. Ada seseorang yang mengatakan, ‘Wahai Imam Mahdi, berilah aku sesuatu.’ Lalu beliau mengatakan, ‘Ambillah’.” 

(HR. Ibnu Majah, 4083).

Refleksi

Setiap fase sejarah memiliki garis waktu dan karakteristik komponen peradabannya sendiri, tidak mungkin bertumpang-tindih atau saling mendahului. Sejarah akan terus berputar menuju puncaknya, dan setiap pergerakan sejarah tidak bisa menghindar dari garis waktu yang telah ditetapkan untuknya.

Saat ini kita berada dalam kondisi masa peralihan sejarah yang kritis, dimana seluruh komponen peradaban (sistem militer dan pertahanan, sistem politik, geo-politik, dan hubungan internasional, sistem ekonomi dan moneter, sistem budaya, pengetahuan dan pendidikan dan seterusnya) sedang berubah menuju tatanan global baru.

Sebagaimana disebutkan dalam Hadits Imam Abu Daud di atas, sebelum fase terakhir ini tiba, akan datang suatu zaman yang dipenuhi kedzaliman dan penindasan. Kondisi ini akan terus memburuk seiring dengan semakin dekatnya puncak fase Mulkan Jabbariyyan.3) 

Kita menyaksikan dengan rasa pilu yang sangat mendalam, rakyat Gaza-lah saat ini yang paling merasakan penderitaan ini. Dan inilah makna pengorbanan Nabi Ibrahim AS dan anaknya Ismail yang ditunda sampai akhir zaman  4)

Dari sejarah, kita memperoleh setidaknya dua pelajaran yang sangat berharga: Pertama, bahwa tidak ada perubahan signifikan apapun yang bisa dicapai tanpa pengorbanan. 

Kedua, konsistensi dialektika sejarah tentang kebenaran dan keadilan yang selalu berhadapan dengan kebatilan dan kedzaliman, mengajarkan konsistensi bahwa ketika berhadapan dengan kepalsuan, maka kita selalu harus berdiri pada sisi sejarah yang benar, karena di sinilah terletak ujiannya.

Karena Keadilan adalah Hukum Dasar Semesta, maka hanya soal waktu kapan pendulum sejarah akan berbalik. Ketika kedzaliman sudah sampai pada puncak pergerakannya, maka pendulum sejarah pasti akan bergerak ke arah sebaliknya guna menemukan keseimbangannya yang baru.

Karena itu, siapa pun yang berdiri pada sisi sejarah yang salah, pada saatnya akan tergilas oleh pergerakan pendulum sejarah dan akan segera menjadi bagian dari masa lalu.

Mereka yang belum bisa mengenali dan memisahkan keadilan dari kedzaliman dan kebenaran dari kepalsuan, secara Fiqih belum baligh, sebab ciri utama orang dewasa adalah bisa membedakan antara kebenaran dan kepalsuan.

Catatan Kaki:

1) Syekh Imran tidak mengatakan  ahwa Putin adalah Dzulqarnain dalam kurun atau qarn kedua, sebagaimana Syekh Imran juga tidak menyebut satu nama pun pada qarn pertama.

Selain melalui analisis kisah metaforis Dzulqarnain dan Ya'juj & Ma'juj dalam Surat Al-Kahfi itu, bahwa momen Rusia dalam sejarah kini telah datang, juga disimpulkan berdasarkan analisis tentang dua kemenangan yang Allah janjikan kepada bangsa Rum. Lihat artikel berjudul MENYINGKAP RAHASIA SURAT AR-RUM DALAM AL-QUR'AN.

2) Lihat Buku 400 Hadits Akhir Zaman, Abu Fatiah Al-Adnani. Versi PDF download di https://openmaktaba.com/400-hadits-akhir-zaman-pdf-download/

3) "...Sabarlah kalian, karena tidak ada satu zaman pun kecuali setelahnya lebih buruk dari sebelumnya...". (Shahih Al-Bukhari, XVII : 557, no. 7068).

4) Lihat artikel berjudul NABI IBRAHIM, NABI ISMAIL DAN PENGORBANAN BANGSA ARAB DI AKHIR ZAMAN.

 والله اعلم

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • PERANG PALESTINA DALAM TIMELINE AKHIR ZAMAN

Trending Now

Iklan

iklan