Dedi Mulyadi Unggul Telak di Pilgub Jabar 2024 Hasil Survei Indikator Politik Indonesia
CIANJUR [KC],- Hasil survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan keunggulan signifikan pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2024. Pasangan ini mencatatkan tingkat elektabilitas tertinggi dibandingkan tiga pasangan calon lainnya, dengan perolehan suara yang sangat dominan di berbagai simulasi survei.
Survei tersebut melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat, dilaksanakan pada 2-8 September 2024. Metode yang digunakan memiliki margin of error sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen, memastikan hasil survei ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mencerminkan preferensi politik masyarakat Jawa Barat.
Dalam simulasi empat pasangan calon yang disajikan kepada responden, pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan berhasil memperoleh 77,81 persen suara. Jumlah ini jauh mengungguli pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie yang hanya memperoleh 10,98 persen. Pasangan Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina serta Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja masing-masing memperoleh 2,24 persen. Sementara itu, sebanyak 6,73 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.
Keunggulan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan tidak hanya terlihat dalam simulasi pilihan empat pasangan, tetapi juga terlihat dalam survei "top of mind". Dalam kategori ini, Dedi Mulyadi kembali mencatatkan keunggulan dengan 40,7 persen responden memilih namanya sebagai kandidat pertama yang terlintas di benak mereka untuk Pilgub Jabar 2024. Di posisi kedua, terdapat nama Ridwan Kamil dengan 2,4 persen, meskipun diketahui Ridwan Kamil tidak maju dalam Pilgub Jabar 2024 dan memilih untuk menjadi bakal calon Gubernur Jakarta yang diusung oleh Gerindra bersama KIM Plus.
Di posisi selanjutnya, terdapat nama Ahmad Syaikhu dengan 2,2 persen, diikuti oleh Ilham Habibie yang hanya memperoleh 0,9 persen. Nama-nama lain seperti Acep Adang, Jeje Wiradinata, Gitalis Dwi Natarina, Ono Surono, dan Ronal Surapradja masing-masing berada di bawah 1 persen. Menariknya, 51,3 persen responden masih belum menentukan pilihan mereka atau memilih untuk tidak menjawab.
Selain itu, survei ini juga mencatat keunggulan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dalam simulasi semi terbuka yang menampilkan delapan nama calon. Hasilnya menunjukkan Dedi Mulyadi tetap unggul dengan perolehan suara 74 persen, disusul oleh Ahmad Syaikhu dengan 10,2 persen. Sementara itu, pasangan Acep Adang Ruhiat dan Jeje Wiradinata masing-masing hanya memperoleh 1 persen. Ilham Habibie berada sedikit di atas dengan 1,2 persen, dan nama-nama lainnya seperti Erwan, Ronal, serta Gitalis berada di bawah 1 persen.
Dalam simulasi yang mempersempit pilihan hanya pada empat nama calon, Dedi Mulyadi tetap memimpin dengan 77,3 persen suara. Di posisi kedua, Ahmad Syaikhu mengantongi 10,8 persen suara, diikuti oleh Acep Adang dengan 2,2 persen dan Jeje Wiradinata dengan 2,1 persen. Sebanyak 7,7 persen responden masih belum menentukan pilihan atau tidak menjawab.
Keunggulan signifikan pasangan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan tidak terlepas dari dukungan koalisi besar 13 partai politik yang mengusung mereka. Koalisi ini terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PSI, Perindo, Hanura, Gelora, Garuda, PBB, PKN, Partai Ummat, dan Partai Buruh. Dengan dukungan dari koalisi besar ini, pasangan Dedi-Erwan memiliki keunggulan strategis dalam hal sumber daya, jaringan politik, dan dukungan di tingkat akar rumput.
Sebaliknya, pasangan-pasangan lain yang bertarung di Pilgub Jabar 2024 mendapatkan dukungan dari koalisi partai yang lebih kecil. Pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, misalnya, diusung oleh PKS, NasDem, dan PBB. Pasangan Acep Adang-Gitalis didukung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sementara pasangan Jeje-Ronal diusung oleh PDI-Perjuangan.
Dengan elektabilitas yang jauh tertinggal, pasangan-pasangan lain seperti Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja menghadapi tantangan besar untuk dapat mengejar ketertinggalan mereka. Para pengamat politik menilai bahwa keberhasilan Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan dalam survei ini mengindikasikan dukungan yang kuat dari masyarakat Jawa Barat, terutama mengingat latar belakang Dedi Mulyadi sebagai politikus Gerindra yang memiliki rekam jejak panjang dan pengaruh kuat di Jawa Barat.
Keunggulan Dedi Mulyadi yang konsisten di berbagai simulasi survei ini menunjukkan bahwa ia telah berhasil mengkonsolidasikan dukungan dari berbagai segmen pemilih. Hal ini tidak terlepas dari strateginya yang berhasil memanfaatkan kekuatan koalisi gemuk yang mengusungnya, serta rekam jejaknya sebagai pemimpin yang telah dikenal luas di kalangan masyarakat Jawa Barat.