Foto : Ketua FK Tagana Cianjur meninjau kerusakan dampak pergeseran tanah di desa sukaraja Kec. Kadupandak |
CIANJUR [KC],- Bencana alam berupa tanah longsor dan pergerakan tanah yang terjadi di Kabupaten Cianjur telah menimbulkan kerusakan serius di sejumlah wilayah. Berdasarkan laporan terkini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur per 29 November 2024 di dua kecamatan, yaitu Kadupandak, dan Takokak, dengan dampak yang signifikan terhadap rumah warga, fasilitas umum, serta infrastruktur.
Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah tanggap darurat untuk membantu para korban. Upaya tersebut mencakup pendirian tiga titik dapur umum, pendistribusian bantuan logistik, serta evakuasi warga dari zona berbahaya. "Kami memastikan bahwa semua kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi, mulai dari makanan, tempat tinggal sementara, hingga layanan kesehatan. Selain itu, kami juga terus memantau wilayah rawan longsor untuk mencegah korban jiwa lebih lanjut," ujar Asep Kusmana Wijaya.
Berdasarkan Infografis yang dikeluarkan BPBD Cianjur Di Kecamatan Kadupandak, Desa Wargasari mengalami kerusakan berat. Sebanyak lima rumah mengalami rusak berat, dua rumah rusak sedang, tiga rumah rusak ringan, dan tiga belas rumah berada dalam kondisi terancam. Selain itu, fasilitas umum yang terdampak meliputi satu tempat ibadah, dua fasilitas pendidikan, dan satu ruas jalan desa. Bencana ini memaksa dua puluh lima kepala keluarga atau sebanyak tujuh puluh delapan jiwa untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Sementara itu, di Desa Sukaraja, kerusakan yang terjadi meliputi sebelas rumah rusak berat, tujuh rumah rusak ringan, dan dua puluh dua rumah dalam kondisi terancam. Fasilitas umum yang terdampak di desa ini mencakup satu tempat ibadah, satu fasilitas pendidikan, dan dua ruas jalan desa. Jumlah pengungsi dari Desa Sukaraja mencapai dua puluh enam kepala keluarga atau sebanyak enam puluh empat jiwa.
Kecamatan Takokak, khususnya Desa Waringinsari, menjadi wilayah dengan dampak paling luas. Sebanyak empat belas rumah rusak berat, sembilan rumah rusak sedang, tiga puluh empat rumah rusak ringan, dan tujuh puluh rumah terancam. Kerusakan fasilitas umum meliputi satu tempat ibadah, satu fasilitas pendidikan, satu ruas jalan desa, dan satu jembatan. Akibat bencana ini, tiga puluh empat kepala keluarga atau seratus jiwa terpaksa mengungsi.
Secara keseluruhan, jumlah pengungsi dari dua kecamatan yang terdampak mencapai delapan puluh lima kepala keluarga atau sebanyak dua ratus empat puluh dua jiwa. BPBD Cianjur telah mendirikan tiga titik dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi. Lokasi pengungsian tersebar di beberapa tempat, yaitu Kantor Desa Wargasari, Kantor P3A dan Kantor Desa Sukaraja, serta Kampung Cibuluh dan Kampung Bobojong di Desa Waringinsari.
Asep Kusmana Wijaya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat intensitas hujan yang masih tinggi. BPBD Kabupaten Cianjur terus berupaya melakukan penanggulangan dengan mengirimkan bantuan logistik, mendirikan posko darurat, dan melakukan evakuasi warga dari wilayah rawan bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan, terutama mengingat curah hujan yang masih tinggi. Bantuan dan informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui nomor darurat BPBD Cianjur di 0811-2220-5252. [KC.03]***
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.