Iklan

iklan

Kegagalan Transportasi Massal dan Kesejahteraan Umat

Monday, March 12, 2012 | 3:37:00 PM WIB Last Updated 2012-03-12T09:02:26Z
Ina Agustiani, S.Pd *)
Awal tahun 2012  Indonesia kembali mengalami berbagai musibah, kali ini dalam bidang transportasi. Seperti yang kita ketahui dalam 1 bulan terakhir, publik dikejutkan pada kecelakaan maut mobil pribadi Xenia (22/01/12) yang menabrak 12 orang di Halte Tugu Tani pada pagi hari yang menewaskan 9 nyawa, diduga pelakunya mengendarai dibawah pengaruh alkohol dan pelaku hanya menerima hukuman 6-10 tahun penjara. Kecelakaan maut terjadi di Cisarua Bogor, Bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta menabrak ruko dan mobil, diduga rem blong menewaskan 14 nyawa, 54 luka-luka (10/02/12), seperti cerita berantai kecelakaan kembali terjadi hanya berselang 2 hari di Tol Jagorawi Jakarta-Bogor, Majalengka (Jawa Barat) dan Ngawi (Jawa Timur).
Awal tahun 2012  Indonesiakembali mengalami berbagai musibah, kali ini dalam bidang transportasi. Seperti yang kita ketahui dalam 1 bulan terakhir, publik dikejutkan pada kecelakaan maut mobil pribadi Xenia (22/01/12) yang menabrak 12 orang di Halte Tugu Tani pada pagi hari yang menewaskan 9 nyawa, diduga pelakunya mengendarai dibawah pengaruh alkohol dan pelaku hanya menerima hukuman 6-10 tahun penjara. Kecelakaan maut terjadi di Cisarua Bogor, Bus Karunia Bakti jurusan Garut-Jakarta menabrak ruko dan mobil, diduga rem blong menewaskan 14 nyawa, 54 luka-luka (10/02/12), seperti cerita berantai kecelakaan kembali terjadi hanya berselang 2 hari di Tol Jagorawi Jakarta-Bogor, Majalengka (Jawa Barat) dan Ngawi (Jawa Timur).

Fakta-fakta di atas menunjukkan betapa buruknya sistem transportasi yang ada di Indonesia. Pengajar Keselamatan Transportasi F.T UI Tri Tjahjono, dari kondisi yang sebenarnya, dilihat dari jumlah penduduk, kendaraan dan kondisi jalan. “Dalam sebuah penelitian pernah ada angka menyebut 40.000 jiwa tewas karena karena kecelakaan lalu lintas” (12/2/12, www.gatra.com). Pengamat transpotasi Djoko Setiawan “Walikota dan Bupati harus bertanggungjawab karena mereka yang mengangkat kepada Dinas Perhubungan”. Lalu salah siapa? Beberapa pihak yang terkait terkesan saling menyalahkan; seringkali faktor alam, faktor kesalahan teknis, dan human error dijadikan kambing hitam dalam permasalahan ini. 
Jika dicermati ada 2 hal , pertama (segi transportasi) : akar permasalahan yaitu kurangnya pengelolaan yang dilakukan oleh Negara. Fasilitas umum transportasi seperti: jalan raya, bandara, dan rel kereta api yang seharusnya dikelola oleh negara untuk melayani kepentingan masyarakat bukan oleh pihak swasta. Karena pengelolaan yang dilakukan swasta  senantiasa mengedepankan aspek keuntungan, bukan pelayanan kepada masyarakat. Dalam Islam fasilitas umum harusnya dikelola oleh negara karena menyangkut kepentingan orang banyak.
Kedua (segi keselamatan): Dalam kapitalisme sungguh tak terlihat rasa keadilannya, bagaimana mungkin menghukum orang yang sudah membunuh 9 nyawa hanya dengan 6 tahun? Sedangkan dalam Islam sekalipun pembunuhan itu tidak disengaja ada hukuman yang sama adilnya, “.......dan barangsiapa membunuh seorang mukmin karena bersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya mukmin serta membayar diyat yang diserahkan kepada keluarga si terbunuh, kecuali jika mereka (keluarga korban) bersedekah.....” (Q.S. Annisa 4:92). Membebaskan budak sudah tidak ada lagi, sehingga tinggalah diyat bisa dengan 100 ekor unta, An-Nasai bisa dibayar 1000 dinar boleh juga senilai uang itu (Nizham al-Uqubat, 51), diasumsikan 1gr 500ribu, maka yang harus dibayarkan kepada tiap korban Rp 2,125 miliar. Bandingkan dengan Gubernur Jakarta yang memberi santunan per korban hanya 10 juta pada kecelakaan Tugu Tani?
Oleh karena itu, Islam merupakan satu-satunya solusi yang tepat dalam menyelesaikan segala permasalahan sistem transportasi saat ini. Islam juga sebagai solusi dari semua persoalaan yang dihadapi umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena telah terbukti membawa umat Islam dalam peradaban yang baik dan benar. Perhatian pemerintah akan keamanan, kenyamanan serta keselamatan nyawa rakyatnya merupakan hal yang wajib untuk dipenuhi dan keadilan dan penerapn islam yang adil hanya akan terlaksana dalam tatana sebuah Negara yang menerapkan islam secara kafaah dalam bingkai daulah khilafah. (Red.KabarCianjur)

*) Penulis Adalah Guru di MI Al-Huda Cianjur
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kegagalan Transportasi Massal dan Kesejahteraan Umat

Trending Now

Iklan

iklan