 |
| dokumnetasi |
Ciranjang (KabarCianjur) - Kericuhan yang mewarnai saat penurunan bahan material untuk pembangunan pasar darurat Ciranjang ternyata berbuntut panjang. Pihak pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Gelanggang Ciranjang (PPGC) mengadukan tindakan represif polisi saat terjadi kericuhan.
Kuasa Hukum PPGC, Abdul Kholik mengungkapkan, aksi kekerasan tersebut menunjukkan bahwa pihak kepolisian berpihak kepada pengusaha atau pengembang pembangunan Pertokoan Pasar Gelanggang Ciranjang dengan menangkap sejumlah pedagang.
"Kita sudah laporkan tindakan aparat kepolisian kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Kami memiliki bukti pelanggaran HAM saat aparat kepolisian melakukan pengamanan pada saat terjadi kericuhan," kata Kholik.
Pihaknya meminta jajaran Polres Cianjur agar bisa bersikap netral dalam menangani persoalan anatara pedagang dan pengembang pembangunan Pasar Pertokoan Gelanggang Ciranjang.
Pihaknya mengkleim telah mengumpulkan bukti visual untuk melengkapi pengaduannya ke Komnas HAM. "Sudah ada pihak Komnas HAM yang menghubungi kami, bahwa kami diminta untuk menindak lanjuti," katanya.
Diberitakan, kericuhan mewarnai dimulainya pembangunan pasar darurat oleh pihak rekanan yang ditunjuk pengembang CV. Buana Lestari saat beberapa pekerja tengah menurunkan bahan material dihalaman parkir pasar Pertokoann Gelanggang Ciranjang. Beberapa warga yang mengaku sebagai pedagang mencoba menghalang-halangi penurunan bahan material.
Aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja akhirnya bertindak tegas dengan menghalau para pedagang. Bahkan tiga warga dari pedagang sempat diamankan pihak kepolisian lantaran dianggap sebagai provokator. Namun para pedagang yang sempat diamankan, informasi yang didapat kini sudah dilepaskan kembali oleh aparat kepolisian (KC-02)**.
Kuasa Hukum PPGC, Abdul Kholik mengungkapkan, aksi kekerasan tersebut menunjukkan bahwa pihak kepolisian berpihak kepada pengusaha atau pengembang pembangunan Pertokoan Pasar Gelanggang Ciranjang dengan menangkap sejumlah pedagang.
"Kita sudah laporkan tindakan aparat kepolisian kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Kami memiliki bukti pelanggaran HAM saat aparat kepolisian melakukan pengamanan pada saat terjadi kericuhan," kata Kholik.
Pihaknya meminta jajaran Polres Cianjur agar bisa bersikap netral dalam menangani persoalan anatara pedagang dan pengembang pembangunan Pasar Pertokoan Gelanggang Ciranjang.
Pihaknya mengkleim telah mengumpulkan bukti visual untuk melengkapi pengaduannya ke Komnas HAM. "Sudah ada pihak Komnas HAM yang menghubungi kami, bahwa kami diminta untuk menindak lanjuti," katanya.
Diberitakan, kericuhan mewarnai dimulainya pembangunan pasar darurat oleh pihak rekanan yang ditunjuk pengembang CV. Buana Lestari saat beberapa pekerja tengah menurunkan bahan material dihalaman parkir pasar Pertokoann Gelanggang Ciranjang. Beberapa warga yang mengaku sebagai pedagang mencoba menghalang-halangi penurunan bahan material.
Aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja akhirnya bertindak tegas dengan menghalau para pedagang. Bahkan tiga warga dari pedagang sempat diamankan pihak kepolisian lantaran dianggap sebagai provokator. Namun para pedagang yang sempat diamankan, informasi yang didapat kini sudah dilepaskan kembali oleh aparat kepolisian (KC-02)**.
