Iklan

iklan

Setelah Empat Hari di Lakukan Pencarian, Siti Sutinah alias Oti Korban Terseret Banjir Bandang di Temukan Sudah Meninggal

Saturday, March 3, 2012 | 6:01:00 AM WIB Last Updated 2012-03-03T00:58:55Z
KabarCianjur-Mande; Setelah sempat diprediksi terbawa arus ke arah Sukabumi, Siti Sutinah (14), satu dari tiga siswa SMP Terbuka Gekbrong yang terseret arus kali saat banjir bandang di Kampung Loji, Desa Gekbrong, Selasa (28/2) akhirnya ditemukan, Jum'at (2/3). Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di perairan Nusa Dua waduk Jangari, Kampung Neundeut, Desa Cikidang Bangbayang, Kecamatan Mande, Cianjur sekitar pukul 09.30 WIB.
Tim gabungan yang terdiri dari warga TNI/Polri, Basarnas dan BPBD serta PMI Kabupaten Cianjur yang mendapatkan informasi adanya sosok mayat mengapung di Nusa Dua segera mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi. Korban yang sudah mulai membusuk itu langsung di larikan ke RSUD Cianjur.
Korban dipastikan merupakan Siti Sutinah, siswa SMP Terbuka Gekbrong yang terbawa arus banjir bandang setelah paman korban melihat jenazahnya. Namun, karena shok, paman korban tak bisa dimintai keterangan, bahkan, dirinya memilih untuk meninggalkan lokasi.
Kapolres Cianjur AKBP Agus Tri Heriyanto membenarkan, adanya penemuan mayat yang diperkirakan berusia sekitar 14 tahun berjenis kelamin perempuan. Pihaknya memastikan bahwa mayat yang ditemukan merupakan Siti Sutinas satu dari tiga korban terbawa arus banjir bandang yang sebelumnya hilang.
"Meski paman korban sudah memastikan kalau mayat yang ditemukan itu merupakan Siti Sutinah, tapi jenazah akan dibawa ke rumah sakit dulu untuk dioutopsi untuk selanjutnya dikembalikan ke pihak keluarga untuk dikebumikan," kata Kapolres.
Seperti diberitakan tiga orang siswi SMP Terbuka Loji Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Selasa (28/2) sekitar pukul 17.30 WIB terseret arus banjir bandang yang terjadi di Kampung Loji, Desa Gekbrong. Dua orang siswa berhasil ditemukan, satu diantaranya meninggal dunia dan satu selemat. Sementara seorang siswa lagi masih dalam pencarian.
Ketiga korban terseret banjir bandang tersebut adalah  Eneng binti Asep (14) ditemukan selamat, Ratna binti Tardi (14) ditemukan tewas tidak jauh dari lokasi terseret banjir bandang dan Siti Sutinah binti Uloh alias Uti (14) masih dalam pencarian.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa yang menimpa tiga siswi warga Kampung Tabrik RT 01/RW 11, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur itu bermula saat ketiganya hendak pulang kerumah setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar di SMP Terbuka tidak jauh dari lokasi kejadian.
Pada saat bersamaan tiba-tiba turun hujan deras. Namun ketiga siswi tersebut nekat menerobos hujan yang turun untuk pulang kerumahnya. Ditengah perjalanan saat mereka tengah berjalan kaki, tiba-tiba banjir bandang luapan dari kali Cisatong menghampirinya. Mereka berupaya menepi dipinggir jalan yang dilaluinya.
Naas saat menepi itulah, salah seorang siswi bernama Ratna terpeleset dan terbawa arus banjir bandang dari kali Cisatong. Melihat temanya terbawa arus, Eneng dan Uti berupaya menolong, namun keduanya malah turut terbawa arus.
Warga yang mengetahui kejadian itu segera melakukan pertolongan. Eneng berhasil diselamatkan meskipun mengalami luka lebam hampir di sekujur tubuhnya. Sementara Ratna ditemukan tewas sekitar 20 meter dari lokasi kejadian. Sedangkan Uti hingga Rabu (29/2) masih dalam pencarian.
Sekretaris Desa Gekbrong Andri Aziz membenarkan peristiwa tersebut. Hingga saat ini, warga dibantu aparat kepolisian dan TNI masih melakukan pencarian satu korban yang terseret arus deras sungai Cisatong. "Satu orang ditemukan dalam keadaan selamat, satu korban ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia, dan satu orang lagi masih dicari," kata Andri.
Camat Gekbrong Muchtar Syarif Hidayat mengungkapkan, hingga saat ini masih dilakukan pencarian terhadap satu orang korban yang terbawa arus. "Tim gabungan masih terus melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan hingga perbatasan Cianjur-Sukabumi," kata Syarif.

Terjunkan Anjing Pelacak
Polres Cianjur menerjunkan dua anjing pelacak untuk membantu pencarian terhadap satu orang siswi dari tiga siswi SMP Terbuka terbawa arus banjir bandang kali Cisantong, Kampung Loji, Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Selasa (28/2).
Kepala Unit K-9 Polres Cianjur Aiptu Sucipto mengatakan, diturunkannya dua anjing pelacak tersebut tidak lain untuk membantu pencarian seorang siswi yang belum ditemukan. Dua anjing pelacak tersebut meulai menyisir dari pertama kali korban terseret arus hingga sejauh 5 kilometer.
"Sebenarnya kalinya sudah kering, tapi cukup dalam dan ditumbuhi banyak pepohonan. Ini mengganggu sekali dalam melakukan penyisiran. Tapi tetap kita lakukan hingga radius 5 kilometer sampai ke perbatasan Sukabumi," kata Aiptu Sucipto, Rabu (29/2).
Dari hasil penyisiran tersebut, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan korban Siti Sutinah binti Uloh alias Uti (14). "Kemungkinan sudah terbawa arus hingga mencapai sungai besar, tapi kali dimana pertama kali korban terbawa arus kondisinya sudah kering dan tidak ditemukan," katanya.
Sementara itu Tim gabungan search dan rescue (SAR) masih melakukan proses pencarian. Bahkan tim dari Basarnas juga terlihat turun langsung sambil membawa satu prahu karet. Hanya saja kondisi medan yang tidak memungkinkan, prahu tersebut masih terparkir diatas kendaraan.
Kapolsek Warungkondang AKP Murdiono mengatakan, pencarian hari ini melanjutkan proses pencarian semalam yang sempat dihentikan karena kondisi lapangan tidak memungkinkan. "Pencarian masih terus kita lakukan terhadap korban Siti Sutinah alias Uti," kata Murdiono di lokasi kejadian, Rabu (29/2) (KC-02)***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Setelah Empat Hari di Lakukan Pencarian, Siti Sutinah alias Oti Korban Terseret Banjir Bandang di Temukan Sudah Meninggal

Trending Now

Iklan

iklan