Iklan

iklan

Akibat Distribusi Soal Salah, Dua Siswa SMA I Cianjur Kehilangan Waktu Pengerjaan Soal UN

Monday, April 16, 2012 | 7:33:00 PM WIB Last Updated 2012-04-16T12:33:38Z
Cianjur Kota (KabarCianjur) - Akibat adanya kesalahan distribusi soal, dua orang siswa SMA Negeri 1 Cianjur, peserta ujian nasional (UN) tahun 2012, harus kehilangan waktu sekitar 20 menit untuk mengerjakan soal UN. Kedua siswa tersebut harus menunggu soal yang semestinya diterima karena harus difotocopy terlebih dahulu dari salah satu siswa.
Peristiwa salahnya distribusi soal tersebut diketahui setelah pengawas UN di SMA 1 Cianjur tepatnya diruangan XI mendapati soal mata pelajaran bahasa Indonesia yang seharusnya diterima salah seorang siswa di ruangan tersebut merupakan pakey B. Namun soal yang ada ternyata soal untuk paket C. Kondisi tersebut membuat bingung pengawas apa yang harus dilakukan.
Kawatir menghambat, pengawas tersebut menyampaikan persoalan yang dialaminya ke pihak sekolah penyelenggara. Setelah dilakukan rembukan antara pihak sekolah penyelenggara, tim pengawas, dan petugas pengamanan, akhirnya disepakati untuk meminjam lembar soal paket B dari siswa lain untuk di fotocopy. Akibatnya kedua siswa diruangan XI baik yang soalnya dipinjam maupun yang belum mendapatkan soal hanya bisa terdiam. Mereka sadar dipastikan akan kehilangan banyak waktu selama soal yang difotocopy belum sampai ditanganya. Sementara siswa lainya sudah lebih dahulu mengerjakan soal yang diterima masing-masing.
Kepala SMA Negeri 1 Cianjur M. Danur Jamhur membenarkan insiden kesalahan pemberian paket soal itu. Namun Danur berdalih, kesalahan pemberian paket soal itu bukan kewenangannya, karena pihak sekolah hanya sebagai penerima saja.
"Memang benar ada kesalahan distribusi soal yang diterima. Semestinya siswa mendapatkan soal Bahasa Indonesia paket B, soal yang ada ternyata paket C. Kita langsung mengambil langkah dengan meminjam soal siswa lainya yang sama untuk difotocopy setelah berembug dan itu diperbolehkan seandainya ada kerusakan atau kendala teknis lainnya," terang Danur, di SMA Negeri 1 Cianjur, Senin (16/4).
Menurut Danur, penentuan jenis soal yang diterima oleh siswa peserta UN merupakan kewenangan pusat dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pihak sekolah hanya sebatas mengusulkan nama-nama siswa saja. "Dalam UN kali ini setidaknya ada lima paket soal mulai A hingga E. Sehingga soal yang diterima anatara satu sama lainya pasti beda meski ada yang sama dan itu kewenangan pusat untuk menentukan siswa mendapat paket soal apa," tegasnya.
Pihaknya juga tidak menampik kalau dua siswa di ruangan XI akan kehilangan waktu beberapa saat. "Memang dalam ketentuan tidak ada waktu tambahan, tapi kalau ternyata siswa minta waktu tambahan, tentunya akan kita pertimbangkan. Tapi saya rasa mereka berdua masih cukup waktu," katanya.
Tim Pengawas Satuan Pendidikan UN 2012 Kuswandi menyayangkan terjadinya insiden kesalahan pemberian soal UN. Apalagi, pemerintah pusat tidak mengalokasikan adanya lembar soal cadangan. "Ini akibat human error, tapi jelas kita sangat menyayangkan ini terjadi, apalagi yang menjadi korban adalah siswa. Mereka harus kehilangan waktu, sementara siswa lainya sudah mulai mengerjakan soal. Padahal, pemerintah pusat sudah mendeklarasikan bahwa tidak akan ada kesalahan dalam lembar soal. Makanya pemerintah tak mencadangkan lembar soal," katanya.
Hanya saja fakta berbicara lain, masih ada saja kejadian yang dirasakan merugikan peserta UN. "Untung insiden ini masih berada di lingkungan perkotaan. Bagaimana jika kejadiannya di wilayah Cianjur selatan yang notabene pastinya memerlukan waktu dan tenaga untuk memperbanyak lembar soal yang rusak atau kesalahan-kesalahan teknis seperti ini," terang Kuswandi.
Satu Orang Siswa Ikut UN di Lapas
Sementara itu, di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Cianjur, SW (19), pelajar Madrasah Aliyah (MA) Yapinsa Kecamatan Karangtengah, terpaksa harus mengikuti UN di Lapas Cianjur. Siswa tersebut merupakan tahanan titipan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur yang terlibat dalam kasus narkoba.
Kesubsie Registrasi dan Bimbingan Kemasyarakatan Lapas Cianjur Deden Hendra mengatakan, berdasarkan kesepakatan pihak keluarga, sekolah, dan Pemkab Cianjur, maka yang bersangkutan mengikuti UN di Lapas Cianjur. "Ini berdasarkan kesepakatan bersama sehingga bisa mengikuti UN di Lapas. Untuk UN tahun ini hanya ada satu penghuni Lapas yang ikut UN. Itupun merupakan tahanan titipan. Karena belum ada vonis, persidangan masih berjalan," katanya (KC-02)***.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Akibat Distribusi Soal Salah, Dua Siswa SMA I Cianjur Kehilangan Waktu Pengerjaan Soal UN

Trending Now

Iklan

iklan