Iklan

iklan

Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Yayah, TKW Asal Karangtengah Meninggal di Kuching Malayisia

Friday, April 13, 2012 | 5:24:00 AM WIB Last Updated 2012-04-12T22:24:59Z
Karangtengah (KabarCianjur) - Isak tangis mengiringi kedatangan jenazah Yayah (30), Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Citalang RT 03/04 Desa Sukasarana Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, Rabu (11/4) sekitar pukul 23.30 WIB. TKW tersebut meninggal saat bekerja di daerah Kuching, Malaysia pada tanggal 29 Maret 2012 setelah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit setempat akibat menderita penyakit diabetes.

Korban tiba dirumah duka dengan diantar menggunakan mobil ambulance dari Bandara Soekarno Hatta. Terlihat mendampingi kedatangan jasad korban yang terbungkus peti mati ditutup kain plastik berwarna biru, diantaranya pengurus Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), jajaran Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cianjur dan Bagian Pemberdayaan Perempuan Setda Pemkab Cianjur.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, sebelum dikabarkn meninggal pada 29 Maret 2012, korban sekitar tahun 2009 lalu sempat pulang ke Cianjur karena habis masa kontrak kerjanya. Korban sekitar satu bilan dikampung halamanya sebelum akhirnya memutuskan kembali untuk menjadi TKW dan bekerja pada seorang majikan bernama Jhoni Wong alias Mister Laud.
Menurut Jaenudin (45), salah seorang paman korban saat ditemui di rumah duka, mengungkapkan, kabar meninggalnya korban baru diketahui oleh pihak keluarga pada Jumat (6/4) pekan lalu, akibat menderita diabetes.
"Memang keponakan saya itu pernah sebelumnya memberitahukan kalau sakit gula atau deabetes dan sempat mendapatkan perawatan dirumah sakit. Sempat sehat setelah dirawat sampai kami menerima kabar kalau keponakan saya meninggal akibat penyakit yang dideritanya," kata Jaenudin (45), salah seorang paman almarhum saat ditemui di rumah duka, Rabu (11/4) malam.
Pihaknya juga enggan berspikulasi apakah meninggalnya keponakanya itu ada sebab lain. Hanya saja berdasarkan cerita keponakanya bahwa selama bekerja dia diberlakukan sangat baik oleh majikannya. Gajinyapun juga selalu diterima dengan lanjar dan dikirimkan untuk keperluan enam orang anaknya di Cianjur.
"Karena majikanya vbaik itu, makanya keponakan saya itu memilih kembali menjadi TKW. Dia pertama kali menjadi TKW ke Malaysia sekitar tahun 2006. Sempat pulang ke Cianjur tahun 2009 karena habis masa kontrak," katanya.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur Sumitra mengaku, pihaknya sempat kebingungan mencari data base TKW bersangkutan karena tidak ditemukan perusahaan atau sponsor yang memberangkatkannya. Pihaknya menduga TKW tersebut ilegal.
"Kami mensinyalir TKW tersebut berangkat kedua kalinya melalui jalur ilegal. Tapi yang berangkat pertama kali Legal karena ada data perusahaan yang membersangkatkanya. Meski demikian kita tetap membantu mengurus pemulangan jasadnya," kata Sumitra ditemui di rumah duka, Rabu (11/4) malam.
Menurut Sumitra, merujuk pada surat dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Malaysia, penyebab meninggalnya korban karena menderita diabetes. "Almarhumah meninggal tanggal 29 Maret 2012 lalu. Meskipun diduga ilegal, proses pemulangannya tergolong cepat," pungkasnya.
Sementara Ketua DPC SBMI Kabupaten Cianjur Ujang Misbahudin menilai, almarhum tidak bisa dikatakan sebagai TKI ilegal. Alasannya, almarhum memiliki paspor dan visa, sebagai salah satu syarat bahwa TKI bersangkutan berangkat dengan cara legal. 
"'Ami yakin bahwa korban merupakan TKW legal, kami akan mencoba menelusurinya. Apagi kalau melihat bukti adanya fotocopy paspor yang ditempel dalam peti jenazah," kata Ujang (KC-02)***. 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Yayah, TKW Asal Karangtengah Meninggal di Kuching Malayisia

Trending Now

Iklan

iklan