.jpg) |
| Ilustrasi : Pertemuan di Bale Prayoga |
Dia pun mengaku suatu hal wajar kalau ada seseorang pegawai negeri sipil (PNS) yang mempertanyakan status kepegawaiannya.
“Hal itu normal-normal saja. Terkait kejadian tadi pagi di Bale Prayoga, itu hanya soal perbedaan. Kita mengambil hikmah dari kejadian ini. kita sebagai Baperjakat (Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan) punya tanggapan lain. Masing-masing punya pola pikir dan skenario. Tidak ada yang salah kok,” kata Bahcrudin ditemui usai melantik Dirut PDAM Tirta Mukti Herman Suherman di Aula PDAM Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Selasa (10/4/2012).
Sebelumnya diberitakan, Ade Sanoesi, seorang pejabat eselon II di lingkungan Pemkab Cianjur yang saat ini ditempatkan di kantor Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) DPD II Kabupaten Cianjur, Selasa (10/4/2012) pagi mengamuk di Bale Prayoga Kompleks Pemkab Cianjur.
Dia sempat terlibat perang urat syaraf dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Bachrudin Ali ketika mempertanyakan status kepegawaiannya yang hingga saat ini terkesan digantung. Kejadian bermula ketika digelar coffee morning di Bale Prayoga Kompleks Pemkab Cianjur yang rutin dilaksanakan sebagai sarana menampung aspirasi dari setiap organisasi perangkat daerah (OPD).
Bachrudin pun mengaku respek dengan upaya Ade Sanoesi melaporkan status kepegawaiannya ke DPRD Kabupaten Cianjur. Namun, hasil penilaian Baperjakat adalah rahasia dan tak bisa diumumkan ke publik.
“Penyampaian aduan ke Dewan atau bahkan sampai ke Departemen Dalam Negeri sendiri itu hal yang sangat bagus. Yang pasti, kami dalam melakukan mutasi selalu menempuh mekanisme, penilaian, bahkan masukan dari bawahan pun selalu dilakukan. Sebetulnya yang bersangkutan memenuhi syarat, hanya saja belum kebagian untuk dilakukan rotasi,” pungkasnya.[jul](KC-03)
