Iklan

iklan

Penderita Gizi Buruk Di Cianjur Capai 2.400 Orang

Tuesday, May 22, 2012 | 7:52:00 PM WIB Last Updated 2012-05-22T13:49:04Z
Foto ilustrasi : GIZI BURUK
CIANJUR (KC)  Sedikitnya 1,40 persen atau sekitar 2.400 balita di Kab. Cianjur menderita gizi buruk. Beberapa diantaranya masuk dalam kategori berat atau marasmus. Pihak Dinas kesehatan Cianjur dan instansi terkait lainya kini tengah berupaya menekan terjadinya balita penderita gizi buruk. 
Banyaknya kasus balita gizi buruk di Cianjur tersebut diakui oleh pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur. Menurut Sekretaris Dinkes Kabupaten Cianjur, Niswan Purwenti didampingi Kabid Pembinaan Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Yusman Faisal, pihaknya kini tengah berupaya menekan angka gizi buruk di Cianjur. Salah satunya dengan memberdayakan posyandu dan pemberian makanan terhadap balita. 
"Ada beberapa kategori penderita gizi buruk diantaranya indikasi berat badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan dan tinggi badan menurut umur. Semua kategori tersebut kita upayakan ditekan semaksimal mungkin dengan berbagai program kesehatan yang kini terus kita galakkan," kata Niswan, Selasa (22/5/2012). 
Menanggapi kritikan lambanya penanganan para pasien gizi buruk yang dirawat di rumah sakit, pihaknya membantah. Selama ini penanganan para pasien gizi buruk sudah maksimal. Selain dibebaskan dari biaya perawatan, penunggu pasien juga telah diberikan bantuan keuangan. 
"Untuk penunggu pasien gizi buruk kita memberikan bantuan sebesar Rp 20 ribu selama tiga hari. Bantuan tersebut bersumber dari APBD Cianjur, tapi ada juga bantuan lainya bagi penunggu pasien gizi buruk dari bantuan gubernur sebesar Rp 50 ribu selama enam hari. Tapi untuk bantuan gubernur harus membuat proposal pengajuan," jelasnya. 
Ketua Komisi IV DPRD Cianjur, Jimmi Perkas Has, meminta Dinkes Cianjur untuk serius menangani para balita penderita gizi buruk. Karena kalau dilihat berdasarkan data, penderita gizi buruk di Cianjur terbilang cukup tinggi. Perlu penanganan secara serius. 
"Memang dalam penanganan masalah ini tidak bisa sendiri, seluruh Organisasi Perangkat Daerah harus bersama-sama. Masalah gizi buruk itu sangat erat dengan kemiskinan, makanya harus satu suara. Utamanya Dinkes harus bisa menjadi ujung tombak dalam penuntasan masalah gizi buruk," katanya (KC02)***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penderita Gizi Buruk Di Cianjur Capai 2.400 Orang

Trending Now

Iklan

iklan