Iklan

iklan

Sawah Lenyap Di Lumbung Beras

Monday, May 21, 2012 | 4:36:00 PM WIB Last Updated 2012-05-21T13:04:20Z
CIANJUR (KC) Seperti diberitakan Vivanews.com, Sejak dulu, Cianjur adalah lumbung padi, tak hanya bagi Jawa Barat, tapi juga nusantara. Beras Pandan Wangi yang mahsyur karena enak, pulen, dan mengeluarkan aroma daun pandan yang harum hanya dihasilkan di kabupaten itu.
Namun, kini suplai beras Cianjur semakin berkurang tiap tahunnya. Sawah-sawah subur yang jadi jantung pertanian berangsur-angsur lenyap. Beralih fungsi jadi perumahan dan pabrik. "Untuk lima tahun terakhir 135 ribu hektar sawah produktif beralih fungsi menjadi perumahan dan pabrik,” ungkap Kepala Bagian Pertanian Perhutanan Perikanan dan Peternakan (P4) Kabupaten Cianjur R Adam H pada VIVAnews.com.
Data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (PTP dan Holtikultura) tahun 2011, Kabupaten Cianjur memiliki lahan produktif seluas 350.148 hektar, jumlah ini menurun 5%-10% setiap tahunnya.
Sementara, untuk mengganti lahan tersebut tak semudah membalik telapak tangan. “Tidak mudah untuk mencari lahan pengganti yang baru, karena salah satu kendala pokoknya adalah air, sebagai salah satu sumber kebutuhan bagi sawah," kata dia.
Penyebab lain, kebutuhan akan ruang lain terutama pemukiman dan industri, membuat sawah beralih fungsi.
Di Jawa Barat, Kabupaten Cianjur termasuk urutan keenam setelah Sukabumi, dalam hal menyumbang suplai beras. Sedangkan peringkat pertama dipegang oleh Kabupaten Kawarang, yang kedua Daerah Subang, ketiga wilayah Tasikmalaya, dan ke empatnya itu Garut, serta kelima Sukabumi.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur  Gatot Subroto, secara terpisah mengatakan, pemerintah daerah harus semakin tegas dan membuat regulasi yang tepat akan kondisi ini. “Lahan produktif yang beralih fungsi harus segera diganti. Minimal dua kali lipat dari jumlah sawah yang tergusur,” tegasnya.
Pembangunan tidak boleh merusak tatanan yang ada terutama lahan pertanian. Apalagi, sejak lama  Cianjur terkenal dengan kualitas dan penghasil beras di Jawa Barat. “Bahkan ketenaran beras Cianjur samaai ke luar negeri. Saya sendiri menyaksikannya saat melakukan kunjungan ke beberapa negara Asia,” ungkapnya.
Masih soal sawah,  Direktur LBH Cianjur, Adi Supriadi mengingatkan, banyak potensi negatif akibat alih fungsi tanah pertanian. “Ini menyebabkan banyak potensi negatif dan rentan konflik yang akan terus muncul selain hilangnya sawah yang berdampak pada hasil beras di Kabupaten Cianjur," kata dia.
Pergeseran psikologis dan sosiologis masyarakat juga akan berubah akan lebih berbahaya.
Ia menambahakan lima tahun  terakhir permasalahan akan tanah akibat alih fungsi lahan, pengelolaan hingga kepemilikan kasusnya terus bertambah. “Bahkan lebih dari lima kasus berdampak pada konflik terbuka di masyarakat yang memakan korban." (umi/KC06)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Sawah Lenyap Di Lumbung Beras

Trending Now

Iklan

iklan