 |
| Andi Arief, Staf Kepresidenan Bidang Bencana Alam |
CIANJUR, (KC).- Pemerintah Kabupaten Cianjur dan Propinsi Jawa Barat harus segera membongkar menara pandang yang berada diareal situs Megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Sebab sampai saat ini belum ditentukan zona mana saja yang harus dibangun menara atau bangunan lainnya.
Demikian diungkapkan Staf Khusus Presiden Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief. "Harapan kami pemerintah kabupaten atau propinsi bisa segera membongkar menara pandang atau menara pantau yang ada di areal situs," katanya, Senin (4/6).
Dikatakan Andi, setelah zona ditentukan, pihaknya tidak akan mempermasalahkan adanya menara pandang untuk kelancaran atau membantu para pengunjung ke Situs Gunung Padang. Pemerintah kabupaten atau propinsi bisa melakukan pembangunan menara pandang atau bangunan sejenisnya.
"Saya kawatir menara yang ada saat ini bisa merusak peninggalan sejaran lainya yang hingga kini belum ditemukan. Tidak menutup kemungkinan areal yang saat ini dipakai untuk menara pandang merupakan bagian dari zona inti situs," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Generasi Muda Pasundan (Gempas), Kabupaten Cianjur, Renda Gozali mengatakan, tidak hanya segera membobgkar menara pandang, tapi tata tertib bagi pengunjung juga harus diperhatikan apalagi kalau melihat jumlah pengunjung yang semakin membludak.
"Tidak hanya itu, harus ada pelatihan juru kunci atau juru pelihara Situs Gunung Padang. Ini perlu sekali agar informasi tentang Gunung Padang Ini tidak simpang siur," tegasnya.
Ketua Paguyuban Pasundan Cabang Cianjur, Abah Ruskawan, mengatakan pihaknya sependapat dengan Staf Kepresidenan Bidang Bencana dan Bantuan Sosial, Andi Arief agar pemerintah daerah tidak melakukan pembangunan sebelum adanya penentuan zona itu ditetapkan.
"Kepada pemerintah daerah sebelum melaksanakan pembangunan, harus menentukan zona-zona yang bisa dibangun dan mana saja daerah yang tidak boleh ada pembangunan di Situs Gunung Padang. Ini perlu dilakukan agar situs Gunung Padang tidak mengalami kerusakan," tegasnya (KC-02)***.
