 |
| Dewi Anjani menderita hydrocepalus |
CIANJUR, (KC).-Sungguh malang nasib yang menimpa Dewi Anjani, balita yang baru berusia delapan bulan itu hanya bisa tergolek lemah setelah dokter memvonis balita tersebut menderita hydrocepalus, atau pembengkaan dibagian kepala. Anak ketiga dari pasangan Nur Latifah (34) dan Aji (35) yang terlahir kembar tersebut, kini hanya dirawat apa adanya akibat ketidak mampuan kedua orang tuanya.
"Sebelum kepalanya membesar, punggungnya ada benjolan. Menurut Dokter bejolan itu akibat cairan otak.
Namun setelah dua bulan, benjolan yang dialami anak saya itu hilang, tapi kepalanya berangsur membesar. Saya tidak tahu kalau itu hydrocepalus. Kepalanya membesar sedangkan berat tubuhnya hanya mencapai 5 kg," kata Nur Latifah, Rabu (20/6).
Pasangan suami istri warga Kampung Jangari, Rt 10 RW 02, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Cianjur, tersebut juga mengaku tak sanggup untuk membiayai pengobatan anaknya. Penghasilanya yang serba pas-pasan dirasa hanya cukup untuk biaya makan sehari-hari.
"Sebenarnya dokter menyarankan untuk dilakukan perawatan dan operasi. Tapi kami terpaksa membawanya pulang. Karena kami tidak mampu menyediakan biaya untuk perawatan. Saya hanya berharap ada dermawan yang dapat membantu kondisi anak saya," katanya.
Secara terpisah, Direktur Lembaga Bantuan Kesehatan (LBK) Forum Perencanaan Pembangunan Cianjur (FP2C) M. Sobari mengatakan, keluarga Dewi, tidak memiliki Jamkesmas, Jamkesda maupun SKTM. "Kita sedang mengurus SKTM, tapi tentu saja tidak mungkin mendapat bantuan 100 persen. Seperti kasus-kasus sebelumnya, paling hanya 50 persen," katanya. (KC-02)***.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
