Iklan

iklan

Indeks Kesehatan Masyarakat Cianjur Dinilai Buruk

Tuesday, June 19, 2012 | 5:45:00 PM WIB Last Updated 2012-06-19T10:45:12Z
CIANJUR(KC),-Yayasan Forum Perencanaan dan Pembangunan Cianjur (YFP2C) menyayangkan buruknya peringkat Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) Kabupaten Cianjur yang terpuruk di posisi buncit dari 26 kota/kabupaten di Jabar.
Kondisi ini mengindikasikan tidak adanya political will dari pemerintah menganggarkan dana maksimal pada sektor kesehatan.
Direktur YFP2C M Sobari mengungkapkan buruknya pelayanan kesehatan di Kabupaten Cianjur, membuat wilayah yang saat ini dipimpin Tjetjep Muchtar Soleh dan Suranto itu menduduki ranking pertama di Jabar terburuk dalam hal kesehatan. Kondisi ini diperparah pula dengan beradanya Cianjur di peringkat 415 kota/kabupaten se- Indonesia terburuk dalam pelayanan kesehatan.
“Kondisi ini mengindikasikan sangat buruknya pelayanan kesehatan di Kabupaten Cianjur. Anehnya, tidak ada upaya keberpihakan untuk masyarakat miskin dari pemerintah, khususnya mengalokasikan anggaran kesehatan. Maka wajar jika saat ini IPKM Kabupaten Cianjur terpuruk di antara kota/kabupaten lainnya di Jawa Barat maupun Indonesia," kata Sobari, Selasa (19/6/2012).
Sobari menyebutkan tidak adanya keberpihakan pemerintah mengalokasikan dana kesehatan terlihat dari minimnya dana jaminan pelayanan kesehatan masyarakat miskin (JPKMM) sebesar lebih kurang Rp9 miliar di tahun 2012 ini. Padahal idealnya, dengan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Cianjur saat ini, alokasi dananya bisa mencapai Rp25 miliar.
“Bagaimana bisa menuntaskan masalah kesehatan jika alokasi anggarannya sendiri sangat minim. Jika dibandingkan dengan dana JPKMM Kabupaten Bogor sebesar Rp35 miliar, sangat jauh sekali perbedaannya,” ungkapnya.
Menurut Sobari, langkah konkret harus sudah bisa dilakukan Pemkab Cianjur untuk meningkatkan IPKM. Misalnya saja upaya melakukan penyuluhan atau sosialisasi kesehatan, termasuk memberantas penyakit endemis yang kerap dialami masyarakat miskin.
“Tidak perlu ada studi banding kesehatan untuk menangani permasalahan ini. Yang penting adalah efektivitas sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. Saya yakin Kabupaten Cianjur tak mungkin kualitas kesehatannya meningkat jika jumlah anggarannya sangat minim,” tegasnya.(Inilahjabar/KC06)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Indeks Kesehatan Masyarakat Cianjur Dinilai Buruk

Trending Now

Iklan

iklan