Iklan

iklan

Investor Australia dan India Tertarik Pengembangan Sutera Alam Cianjur

Thursday, June 21, 2012 | 7:38:00 PM WIB Last Updated 2012-06-21T12:38:45Z
Foto ILUSTRASI : Budidaya Ulat Sutera
CIANJUR, (KC).- Investor dari Australia tertarik terhadap pengembangan ulat sutera alam di Kabupaten Cianjur. Untuk memenuhi kebutuhannya, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur sedang menyiapkan lahan seluas hampir 1.000 hektare yang tersebar dibeberapa wilayah kecamatan.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kabupaten Cianjur Moch Ginanjar mengatakan saat ini investor yang sudah masuk dari Australia untuk mengembangkan sutera alam di Kabupaten Cianjur. Mereka meminta penyediaan lahan untuk pengembangannya.

Sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur yang berada di ketinggian sekitar 1.200 mdpl, menurut Ginanjar, sangat mendukung pengembangan sutera alam sehingga menarik minat investor. "Jika dibandingkan dengan Cina dan India, kondisi di Indonesia sangat berpotensi mengembangkan sutera alam. Untuk di Cianjur merupakan salah satu daerah yang memenuhi persyaratan untuk pengembangan sutera alam," kata Ginanjar, Kamis (21/6).

Berdasarkan hasil riset sementara, sutera alam di Cina dan India hanya sanggup dilakukan pemanenan maksimal empat kali dalam satu tahun. Itupun harus menggunakan rekayasa teknologi dalam pengaturan suhu. "Kondisi Cianjur diperkirakan petani di kawasan ini nantinya bisa panen hingga enam kali dalam satu tahun," paparnya.

Untuk memenuhi kebutuhan investor tersebut, saat ini di Kabupaten Cianjur tahap awal sedang membuka kawasan dengan luas lahan sekitar 10 hektare di wilayah Sarongge, Ciputri, Kecamatan Pacet. Di lahan tersebut direncanakan akan dibangun pusat pembibitan telur ulat sutera serta akan disiapkan teknologi pembenihan yang canggih dengan nilai investasi lebih dari Rp12 miliar.

"Pembibitan ini nantinya akan menyuplai kebutuhan bagi petani sutra di kawasan Kabupaten Cianjur. Saat ini kebutuhan bibit ulat sutera di petani kawasan Kabupaten Cianjur diimpor dari Cina dan India. Pembibitan ini akan menekan ketergantungan impor bibit dan menjaga kualitas bibit terutama fluktuasi harga. Dengan perluasan lahan murbai yang menjadi sumber pakan sutera, otomatis kebutuhan akan bibit akan meningkat hingga 100%," katanya.
Hingga saat ini lanjut Ginanjar, di Kabupaten Cianjur sudah ada sekitar 500 hektare tanah yang digunakan untuk pengembangan sutera alam. Ditambah pembukaan lahan baru yang mencapi 1.000 hektare otomatis kebutuhan akan bibit juga meningkat 100% lebih.
"Kita patut bersyukutr Cianjur menjadi salah satu wilayah pengembangan sutera alam. Bahkan tidak hanya investor Australia saja yang masuk, ada investor asal India juga akan segera masuk. Mereka lebih fokus pada pengembangan kokon (kepompong) ulat sutera saja dan pengolahannya. Saat ini pengembangan sutera alam difokuskan di beberapa wilayah kecamatan diantaranya Takokak, Pacet, dan Sukanagara," pungkasnya (KC-02)***.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Investor Australia dan India Tertarik Pengembangan Sutera Alam Cianjur

Trending Now

Iklan

iklan