Kuda Kosong mewarnai pawai pembangunan Hari Jadi Cianjur ke-335
CIANJUR, (KC).- Ribuan warga memadati sepanjang jalan protokol Cianjur, Rabu (11/7) untuk menyaksikan pawai pembangunan dalam rangka Hari Jadi Cianjur ke 335. Berbagai kendaraan hias, kesenian, produk unggulan bahkan kuda kosong turut memeriahkan pawai pembangunan.

Akibat adanya pawai, sejumlah jalur kendaraan angkot dialihkan. Meski demikian kemacetan panjang sempat terjadi dibeberapa titik. Para sopir angkotpun banyak yang mengeluh karena tidak bisa mengangkut penumpang dan dampaknya pendapatan mereka mengalami penurunan.

Pawai pembangun dimulai dari Jalan K.H. Abdullah bin Nuh tepatnya didepan pos polisi cepu 8. Satu jalur dari dua jalur jalan yang ada terpaksa ditutup untuk digunakan persiapan peserta pawai. Diawali dengan barisan depan rombongan kuda kosong yang menggambarkan sejarah tentang babad Cianjur.

Penampilan kuda kosong yang pada era bupati Cianjur, Wasidi Swastomo sempat dilarang penampilanya, kini ketika bupati Cianjur di jabat Tjetjep Muhtar Soleh, dalam setiap momen pawai pembangunan kembali ditampilkan. Sayangnya kuda kosong yang dalam sejarahnya merupakan penghargaan dari Raja Mataram tempo dulu itu kurang terpublikasikan unsur sejarahnya.

"Sebagai masyarakat Cianjur kami menyambut baik adanya pawai pembangunan yang menampilkan berbagai kesenian, produk unggulan dari masing-masing wilayah. Yang tadinya kita tidak tahu, dengan adanya pawai ini minimalnya kita menjadi tahu," kata Yuda (30) warga jalan Moch. Ali Cianjur saat dimintai tanggapanya tentang pawai pembangunan, Rabu (11/7).

Menurut Yuda, hanya saja kemasanya yang harus ditambah. Khusus untuk kuda kosong harus dijelaskan historis sejarahnya, bukan aura magisnya. "Saya yakin kalau kuda kosong yang sudah menjadi icon Cianjur itu bila dikupas dan dikembangkan bisa saja menjadi kesenian tanpa harus menghilangkan sejarahnya seperti halnya reog Ponorogo," paparnya.

Pawai pembangunan yang melintasi jalan Ir. H. Djuanda, Jalan Suroso, Jalan Mangunsarkoro, Jalan ke arah Rutan dan berakhir di Jalan Siliwangi itu disaksikan ribuan warga yang menyemut disepanjang jalan. Semua unsur Muspida turut menyakiskan dipanggung kehormatan yang telah disiapkan di pintu keluar Pemkab Cianjur jalan Siliwangi. Sejumlah peserta menunjukkan kabisanya didepan panggung kehormatan yang disakasikan masyarakat Mupida dan unsur pejabat lainya.

Peserta pawai pembangunan kali ini diikuti sekitar 6.000 peserta dan ditambah dengan 30 kendaraan hias. Rombongan peserta pawai terdiri dari instansi pemerintah seperti kantor-kantor, badan, dinas serta kecamatan dan kelurahan, BUMN/BUMD, instansi swasta, sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta, serta dari organisasi kemasyarakatan. 

Bupati Cianjur, Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh MM. dan Wakil Bupati Cianjur dr. H. Suranto yang menyaksikan kemeriahan pawai pembangunan  dalam rangka Hari Jadi Cianjur ke - 335, itu terlihat terpukau melihat antusiasme peserta pawai dan masyarakat.

Resmikan Musium Budaya
Disela menyaksikan pawai pembangunan, Bupati Cianjur Drs. H. Tjetjep Muchtar Soleh MM menyempatkan diri meresmikan Musium Budaya Cianjur di komplek Pemkab Cianjur. Menurut bupati, diresmikanya musium budaya tersebut memiliki tujuan agar masyarakat Cianjur terutama generasi muda dan generasi yang akan datang bisa mengetahui sejarah Cianjur dari mulai berdirinya sampai dengan sekarang.

"Selain itu agar berbagai peninggalan kebudayaan di Cianjur terutama dari masa yang lampau dapat dilestarikan. Masyarakt bisa belajar banyak tentang sejarah Cianjur dengan mengunjungi musium budaya Cianjur," katanya (KC-02)**.