CIANJUR, (KC).- Tingginya pengunjung ke situs megalitikum Gunung Padang Desa Karyamukti Kecamatan Campaka Kabupaten Cianjur tidak terlepas semenjak adanya penelitian Tim Riset Bencana Katastropik Purba bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana. Selain itu faktor pemberitaan media massa juga menjadi salah satu faktor yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Erik Satrya Wardhana mengungkapkan, fenomena membeludaknya pengunjung mestinya harus segera direspon pemangku kepentingan. Dalam sehari rata-rata jumlah kunjungan mencapai 2.000 orang, dan puncaknya saat liburan Lebaran lalu dengan jumlah kunjungan mencapai hampir 7.000 orang, tidak hanya wisatawan Cianjur, tapi juga dari berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan wisatawan asing.
"Melonjaknya jumlah pengunjung ke situs megalitikum Gunung Padang sebelumnya tidak pernah terjadi seperti yang ada saat ini. Para pengunjung yang datang merupakan rata-rata pengunjung baru yang penasaran melihat hasil penelitian yang dilakukan Tim Riset Bencana Katastropik Purba yang terdiri para ahli lintas disiplin ilmu, bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana," kata Erik, Minggu (16/9).
Tidak hanya itu daya tarik lainya dikabarkan di dalam situs ini diduga terdapat bangunan kuno buatan manusia yang dibangun pada masa sebelum masehi. "Perlu adanya proses eskavasi ini tentunya bukan hanya soal ditemukannya peradaban maju yang memberi kontribusi besar pada kekayaan khazanah budaya Nusantara saja. Tapi juga untuk mengetahui sebab apa budaya besar itu dapat terkubur," katanya.
Erik melihat membeludaknya jumlah kunjungan akan menjadi sebuah berkah bagi masyarakat setempat, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. "Tentu itu akan menjadi berkah, jika dikelola dengan manajemen perencanaan yang baik, tentu akan menjadi sebuah potensi sumber pendapatan baru daerah, bahkan nasional. Disinilah diperlukan sinergitas lintas sektor, baik pemerintah pusat maupun daerah guna mengoptimalkan harapan-harapan tersebut," tukas wakil rakyat dari Daerah Pmilihan (Dapil) Cianjur dari Partai Hanura (KC-02)**.
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Erik Satrya Wardhana mengungkapkan, fenomena membeludaknya pengunjung mestinya harus segera direspon pemangku kepentingan. Dalam sehari rata-rata jumlah kunjungan mencapai 2.000 orang, dan puncaknya saat liburan Lebaran lalu dengan jumlah kunjungan mencapai hampir 7.000 orang, tidak hanya wisatawan Cianjur, tapi juga dari berbagai daerah di Jawa Barat, bahkan wisatawan asing.
"Melonjaknya jumlah pengunjung ke situs megalitikum Gunung Padang sebelumnya tidak pernah terjadi seperti yang ada saat ini. Para pengunjung yang datang merupakan rata-rata pengunjung baru yang penasaran melihat hasil penelitian yang dilakukan Tim Riset Bencana Katastropik Purba yang terdiri para ahli lintas disiplin ilmu, bentukan Staf Khusus Presiden Bidang Sosial dan Bencana," kata Erik, Minggu (16/9).
Tidak hanya itu daya tarik lainya dikabarkan di dalam situs ini diduga terdapat bangunan kuno buatan manusia yang dibangun pada masa sebelum masehi. "Perlu adanya proses eskavasi ini tentunya bukan hanya soal ditemukannya peradaban maju yang memberi kontribusi besar pada kekayaan khazanah budaya Nusantara saja. Tapi juga untuk mengetahui sebab apa budaya besar itu dapat terkubur," katanya.
Erik melihat membeludaknya jumlah kunjungan akan menjadi sebuah berkah bagi masyarakat setempat, baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. "Tentu itu akan menjadi berkah, jika dikelola dengan manajemen perencanaan yang baik, tentu akan menjadi sebuah potensi sumber pendapatan baru daerah, bahkan nasional. Disinilah diperlukan sinergitas lintas sektor, baik pemerintah pusat maupun daerah guna mengoptimalkan harapan-harapan tersebut," tukas wakil rakyat dari Daerah Pmilihan (Dapil) Cianjur dari Partai Hanura (KC-02)**.
