Iklan

iklan

Banjir di Cikalong Telat di Laporkan ke Pemkab, Penanganan Jadi Terlambat

Friday, January 25, 2013 | 6:15:00 AM WIB Last Updated 2013-01-24T23:16:33Z
CIANJUR, (KC).-  Ratusan warga di Desa Majalaya, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, terisolir akibat  tiga jembatan yang menjadi akses penhubung utama warga putus akibat diterjang banjir meluapanya Sungai Cikundul, Jum'at (18/1/2013). Ironisnya kejadian tersebut baru dilaporkan ke Pemkab Cianjur pada Rabu (23/1/2013).

Ketiga jembatan yang putus dihantam banjir tersebut, yakni Jembatan Langkom, Jembatan Babakan Loa, dan Jembatan Penambangan. Ketiga jembatan tersebut menghubungkan antara Desa Majalaya dan Desa Cijagang, Kecamatan Ciaklongkulon, Kabupaten Cianjur.

"Aktivitas warga menjadi terganggu, karena untuk sampai dikota kecamatan harus memutar arah dengan jarak yang sangat jauh. Tidak hanya akses jalan yang terputus, beberapa irigasi juga ambrol diterjang banjir," kata Dadang Tamliho (43) seorang warga.
           
Terisolasinya ratusan warga akibat jembatan putus tersebut dibenarkan Kaur Kesbang Desa Majalaya, Uu Suhartono. Menurutnya sudah beberapa hari terakhir ratusan warga harus memutar arah cukup jauh untuk bepergian ke kota. Sehingga praktis aktivitas warga terganggu sebagai dampak putusnya jembatan.

"Jarak memutar arahnya bisa mencapa 5 kilometer. Kalau orang dewasa mungkin tidak begitu bermasalah, tapi anak-anak yang bersekolah terpaksa harus putar arah mencari jalan pintas. Tapi jalan itu cukup jauh, kasihan mereka," kata UU, Kamis (24/1/2013).

Hingga saat ini jembatan yang terputus dihantam luapan air dari sungai Cikundul itu belum juga ada tanda-tanda untuk diperbaiki. Padahal akses jalan tersebut merupakan saran fital bagi masyarakat, khususnya buat anak-anak sekolah.

"Kalau warga inginya pingin ada jembatan darurat terlebih dahulu, warga siap untuk swadaya bergotong royong, hanya saja alat dan bahan untuk pembuatan tidak ada. Sedangkan, dari pemerintah setempat baru datang memantau. Kalau kami (warga) siap untuk melakukan swadaya membangun jembatan," tegasnya.

Selain tiga jembatan yang terputus, luapan air sungai Cikundul juga menenggelamkan sedikitnya 250 hektar sawah setelah Bendungan Junghil di Desa Majalaya, jebol. Tanaman padi warga yang terendam banjir terancam gagal panen.

Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Cianjur, Cep Buldan mengungkapkan, Pemkab Cianjur harus sigap melakukan penanganan terhadap dampak bencana alam yang terjadi diwilayah Kec. Cikalongkulon. Hal itu sangat ditunggu warga, lantaran akses jalan untuk kativitas sehari-hari jadi terganggu akibat adanya bencana alam dan ingin segera bisa berjalan seperti biasa.

"Sebagai orang Cikalongkulon, saya sangat menyayngkan lambanya penanganan bencana di Cikalongkulon ini. Padahal, terjadinya bencana sudah cukup lama, kenapa tidak ada yang perhatian, bahkan meninjau juga baru hari ini (kemarin),” ujar Buldan.

Menurut Buldan, berdasarkan informasi, kejadian bencana alam di Cikalongkulon tersebut baru dilaporkan pihak kecamatan pada Rabu (23/1). Sehingga, penanganan tersebut telat. "Masalah bencana tidak boleh terlambat penanganannya, tapi kenapa  baru dilapporkan oleh pihak camat, sedangkan sudah lama ini terjadi,” katanya.
           
Pihaknya berharap, Pemkab Cianjur segera melakukan tindakan penanganan terhadap bencana yang melanda wilayah Cikalongkulon. Apalagi, dampak bencana tersebut menyanghkut hajat hidup orang banyak. "Jangan asal meninjau saja, harus ada action nya dilapangan. Karena bantuan bagi bencana sudah ada dari dana tak terduga, itu harus disalurkan," tegasnya (KC-02/kie)**.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Banjir di Cikalong Telat di Laporkan ke Pemkab, Penanganan Jadi Terlambat

Trending Now

Iklan

iklan