Iklan

iklan

13 Rumah dan 1 Masjid Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Cibanteng Sukaresmi

Friday, May 17, 2013 | 5:40:00 AM WIB Last Updated 2013-05-16T22:40:46Z
CIANJUR, (KC).-  Sebanyak 13 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 55 jiwa di Kampung Sukasirna RT 05/RW 02, Desa Cibanteng, Kec. Sukaresmi, Kab. Cianjur terpaksa harus diungsikan ketempat yang lebih aman akibat terjadi pergeseran tanah seluas 21 hektar di wilayah kampung tersebut. Kini mereka tinggal dibeberapa rumah warga dan sanak saudaranya.

Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa pergeseran tanah yang terjadi di wilayah Desa Cibanteng, Kec. Sukaresmi itu diperkirakan terjadi pada Selasa (14/5/2013) sore setelah sebelumnya diguyur hujan lebat. Tiba-tiba tanah yang berbukit itu bergeser hingga sampai ke areal persawahan.

Beruntung tidak ada korban jiwa, karena masyarakat yang tinggal di kampung tersebut sudah menyelamatkan diri. "Kejadiannya tidak diketahui persis, tapi setelah hujan deras pada Selasa sore. Warga yang tinggal di kampung itu sudah mengosongkan rumahnya, sehingga tidak sampai terjadi korban jiwa," kata Kepala Desa Cibanteng Mohammad Ali Gunawan saat dihubungi, Kamis (16/5/2013).

Dikatakan Ali, selain merusak 13 rumah warga dan hektaran sawah, pergerakan tanah itu juga merusak sebuah bangunan masjid. "Kalau rumah warga yang rusak sudah pada dibongkar. Rumahnya juga kebanyakan rumah dari panggung atau semi permanen," katanya.

Ke 13 KK yang rumahnya rusak terkena pergerekan tanah sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman. Ada beberapa diantaranya yang tinggal di sanak saudaranya atau ditetangga. "Kalau kerugian dari peristiwa pergerakan tanah itu kami belum bisa menghitung secara pasti. Tapi semuanya sudah kami laporkan baik ke pemerintah kecamatan atau melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Cianjur," jelasnya.

Camat Sukaresmi Asep Kusmana Wijaya mengatakan, pergerakan tanah itu terjadi tidak sekaligus.Hanya saja puncaknya terjadi pada Selasa (14/5/2013) sore. "Kelau pergerakan tanahnya sebenarnya sudah terjadi sejak seminggu lalu, tapi sedikit. Makanya melihat kondisi seperti itu masyarakat sudah tahu diri dan mengosongkan rumahnya," kata Asep.

Para korban yang rumahnya rusak akibat pergeseran tanah sudah ditempatkan pada tempat yang aman. Mereka juga sudah mendapatkan bantuan sembako dari pemerintah daerah melalui BPBD Cianjur. "Tadi (kemarin-red) bantuan sembako sudah didistribusikan kepada para korban yang rumahnya rusak," kata Asep.

Diakui Asep, tempat tinggal para korban pergeseran tanah masuk dalam kategori daerah rawan terjadi longsor. Sehingga perlu dilakukan relokasi bagi warga yang tinggal di areal pergerakan tanah itu.

"Kita akan usulkan ke pemerintah agar mereka yang menjadi korban pergeseran tanah ini tempat tinggalnya direlokasi. Karena kalau tidak itu sangat berbahaya. Memang ada lahan desa yang cukup luas, tapi kondisinya juga tidak jauh berbeda, tidak layak untuk pemukiman. Perlu tempat lain yang lebih aman," katanya (KC-02)**.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 13 Rumah dan 1 Masjid Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Cibanteng Sukaresmi

Trending Now

Iklan

iklan