CIANJUR, [KC].- Berkat postingan status dan foto di jejaring sosial facebook, jajaran Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Cianjur berhasil mengungkap pelaku penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya Yogi Arditya (19) pada saat malam perayaan tahun baru 2014. Berkat petunjuk tersebut akhirnya berhasil diamankan empat tersangka, dan seorang lagi yang sudah diketahui identitasnya masih dalam pengejaran petugas.
Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti kepada sejumlah wartawan di Mapolres Cianjur mengatakan, keberhasilan jajarannya dalam mengungkap kasus penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda tersebut diawali dengan diketahui adanya account facebook atas nama R yang kini menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang). Dalam facebook tersebut terdapat postingan massage yang isinya "malam tahun baru akan terjadi tragedi besar-besaran di Rancabali wetan".
"Tidak hanya massage, dalam postingannya juga terdapat beberapa foto yang menampilkan beberapa pose geng tersebut sambil membawa beberapa senjata tajam (Sajam)," kata Dedy saat menggelar jumpa pers di aula Polres Cianjur jalan KH. Abdullan bin Nuh, Rabu (15/1).
Atas dasar postingan itulah, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan terhadap sejumlah orang saksi terutama disekitar lokasi kejadian. Butuh waktu hampir enam hari sejak orang tua korban melaporkan pada tanggal 3 Januari 2014 untuk mengungkap para pelakunya.
"Setelah kita lakukan penyelidikan, akhirnya kita tangkap empat pelaku, sedangkan satu orang lagi yang tercatat juga sebagai pelajar masih dalam pengejaran. Karena sebagian di antara pelaku masih tercatat sebagai pelajar, dalam penanganannya akan lebih spesifik. Termasuk ruang tahanannya juga akan dipisahkan dengan sel dewasa, apalagi ada diantaranya yang masih dibawah umur," tegasnya.
Kebrutalan para remaja tanggung yang tega melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia merupakan salah satu fenomena sosial yang perlu disikapi bersama-sama. "Lihat saja apa yang ditampilkan didalam facebook itu, mereka dengan bangganya memamerkan diri agar diketahui publik. Dalam waktu dekat ini kita akan upayakan menggelar pertemuan dengan jajaran Pemkab Cianjur untuk membahas fenomena-fenomena sosial yang melibatkan kalangan remaja di Cianjur. Ini perlu disikapi dengan serius," tegas Dedy [KC-02]***.
Kapolres Cianjur AKBP Dedy Kusuma Bakti kepada sejumlah wartawan di Mapolres Cianjur mengatakan, keberhasilan jajarannya dalam mengungkap kasus penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah pemuda tersebut diawali dengan diketahui adanya account facebook atas nama R yang kini menjadi DPO (Daftar Pencarian Orang). Dalam facebook tersebut terdapat postingan massage yang isinya "malam tahun baru akan terjadi tragedi besar-besaran di Rancabali wetan".
"Tidak hanya massage, dalam postingannya juga terdapat beberapa foto yang menampilkan beberapa pose geng tersebut sambil membawa beberapa senjata tajam (Sajam)," kata Dedy saat menggelar jumpa pers di aula Polres Cianjur jalan KH. Abdullan bin Nuh, Rabu (15/1).
Atas dasar postingan itulah, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan terhadap sejumlah orang saksi terutama disekitar lokasi kejadian. Butuh waktu hampir enam hari sejak orang tua korban melaporkan pada tanggal 3 Januari 2014 untuk mengungkap para pelakunya.
"Setelah kita lakukan penyelidikan, akhirnya kita tangkap empat pelaku, sedangkan satu orang lagi yang tercatat juga sebagai pelajar masih dalam pengejaran. Karena sebagian di antara pelaku masih tercatat sebagai pelajar, dalam penanganannya akan lebih spesifik. Termasuk ruang tahanannya juga akan dipisahkan dengan sel dewasa, apalagi ada diantaranya yang masih dibawah umur," tegasnya.
Kebrutalan para remaja tanggung yang tega melakukan penganiayaan hingga mengakibatkan korbannya meninggal dunia merupakan salah satu fenomena sosial yang perlu disikapi bersama-sama. "Lihat saja apa yang ditampilkan didalam facebook itu, mereka dengan bangganya memamerkan diri agar diketahui publik. Dalam waktu dekat ini kita akan upayakan menggelar pertemuan dengan jajaran Pemkab Cianjur untuk membahas fenomena-fenomena sosial yang melibatkan kalangan remaja di Cianjur. Ini perlu disikapi dengan serius," tegas Dedy [KC-02]***.
