Iklan

iklan

Rawan Pangan Mengancam Lima Desa di Campakamulya

Saturday, March 1, 2014 | 12:40:00 AM WIB Last Updated 2014-02-28T17:40:38Z
CIANJUR, [KC].-  Sebanyak lima desa di Kecamatan Campakamulya Kabupaten Cianjur masuk dalam zona merah tejadinya rawan pangan. Kondisi tersebut ternyata sudah terjadi hampir satu tahun terakhir. Saat ini pemerintah kecamatan tengah berupaya melakukan penanggulangan dengan berbagai program.

Sekertaris Kecamatan Campakamulya, Wawan, tidak membantah kondisi yang terjadi di lima desa diwilayahnya. Kondisi rawan pangan tersebut sudah hampir satu tahun terjadi. Untuk mengantisipasi hal itu pihak kecamatan tengah membahas sekaligus kordinasi dalam penangulangan rawan pangan dengan pihak terkait.

"Untuk sementara pihak kecamatan telah membahas tiga belas indikator yang harus segera ditindaklanjuti dengan melibatkan dinas terkait. Mudah-mudahan saja ini bisa segera diimplementasikan agar tidak sampai terjadi rawan pangan," kata Wawan.

Dikatakannya, pihak kecamatan tengah mengintruksikan kepada para OPD dan para kepala desa, agar segera menyerahkan data terkait ketahanan pangan, dan apa saja yang menjadi rawan pangan di setiap desa. "Rencananya kami akan segera melaporkan apa yang terjadi ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, agar rawan pangan di Campakamulya segera ditangani," jelasnya.

Adapun lima desa yang sudah memasuki zona merah rawan pangan tersebut adalah Desa Campakawarna, Campakamulya, Sukabungah, Cibanggala dan Desa Sukasirna. Selain itu, di Kecamatan Campakamulya yang tergolong rawan pangan, dari mulai kesehatan, kesejahtaran dan infrastruktur. Untuk Desa Campakamulya bahkan sudah dua bulan raskinnya belum turun.

"Untuk raskin yang belum juga turun di Desa Campakamulya memang kita belum menerima laporan apa penyebabnya. Kita akan koordinasi dengan pihak desa untuk mengetahui penyebabnya," katanya.

Dijelaskan Wawan, katagori rawan pangan di Campakamulya salah satunya diukur mulai dari konsumsi perkapita warga, yakni  padi, ubi kayu, dan ubijalar, infrastuktur, perhubungan, jarak rumah penduduk terhadap fasilitas kesehatan 5 kilometer, akses warga terhadap air bersih minim, berat badan balita rendah, usia harapan hidup balita lahir, rumah warga belum teraliri listrik dan deportasi hutan.

"Permasalahannya sangat banyak sekali, dan belum dapat tertangai sepenuhnya. Tapi mudah-mudah setelah rakor, kami bisa secepatnya menanggulangi dengan dorongan dari pemkab Cianjur dan semua pihak," tegasnya [KC-02]***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Rawan Pangan Mengancam Lima Desa di Campakamulya

Trending Now

Iklan

iklan