CIANJUR, [KC].- Belasan massa yang mengatasnamakan diri Relawan Perjuangan Reformasi (Repdem) mendatangi kantor Dinas Binamarga di Jalan Adi Sucipta, Kamis (6/3/2014). Mereka menuding Dinas Binamarga banyak terjadi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Berdasarkan pantauan, massa yang datang sambil membawa bendera bertuliskan Makar itu langsung meraksek ke halaman Dinas Binamarga. Mereka langsung melakukan orasi, namun tidak berapa lama mereka merangsek masuk ke dalam kantor untuk mencari Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur Atte Adha Kusdinan.
Sempat terdengar suara pecahan kaca di dalam kantor tersebut. Ternyata kaca pintu ruang bagian umum instansi pemerintah tersebut pecah berantakan. Pecahnya kaca tersebut diduga dihancurkan oleh massa yang masuk.
"Ini Dinas merupakan instansi yang selalu terjadi transaksi proyek. Jelas kami marah, ini bentuk kekesalan kami. Ada pendemo yang datang dengan jumlah massa yang banyak, namun juga terjadi transaksional," kata Koordinator Aksi Adi 'Otong' Supriadi disela aksi.
Pihaknya menganggap kalau Dinas Binamarga Cianjur saat ini telah berubah nama menjadi Dinas Bina KKN. Adi menduga budaya KKN telah terjadi dan mendarah daging, sehingga mengakibatkan banyak pembangunan infrastruktur di Kabupaten Cianjur tidak berjalan dengan baik.
"Yang ada kelompok persekutuan para penjarah uang. Mereka adalah yang selalu menghamba kepada kepentingan. Ini yang sepertinya tengah terjadi," kata Adi.
Dicontohkannya, tender proyek pembangunan infrastruktur dilingkungan Dinas Binamarga telah diarahkan oleh Kepala Dinas Atte Adha Kusdinan. Dari sekian proyek yang ada banyak dikerjakan oleh keluarga, yakni anak dan saudara ipar kepala dinas tersebut.
"Kami juga menduga seperti ada pengkondisian pekerjaan diwilayah Cianjur selatan dimana wilayah istri Kepala Dinas itu berangkat mencalonkan diri sebagai calon legislatif. Ini merupakan bentuk-bentuk persekutuan KKN yang membuat pembangunan ini semakin terpuruk," tegasnya.
Pihaknya menuntut agar praktek KKN di Dinas Binamarga dihapus. Ini tidak lain untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bagus sehingga masyarakat bisa merasakan pembangunan secara merata dan sesuai dengan proses yang telah ditentukan.
"Tugas aparat hukum untuk menuntaskan dugaan penyimpangan yang terjadi di Dinas Binamarga dan itu harus dilakukan secara tuntas," katanya.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur, Atte Adha Kusdinan, saat dikonfirmasi membantah apa yang dituduhkan massa. Atte menegaskan tidak ada pengkondisisan dalam tender proyek, karena semuanya melalui LPSE. Atte juga membantah kalau proyek-proyek di Kabupaten Cianjur dilakukan oleh saudaranya.
"Bisa saja saya dituduh seperti itu, yang jelas saya tidak punya saudara yang menjadi pemborong, buktikan proyek mana saja yang dikerjakan oleh saudara saya. Semuanya sudah diserahkanmelalui pejabat pembuat komitmen," ujar Atte ketika ditemui di kantor Dinas Bina Marga, Kamis (6/3/2014).
Pihaknya juga tida menyangka, kantornya di ontrog oleh sejumlah massa. Karena biasanya kata Atte, ketika ada aksi terlebih dahulu ada pemberitahuan. "Biasanya ada surat pemberitahuan, hanya saja tadi saya sempat mendapatkan sms, ada orang yang meminta proyek, tapi bagaimana dikasih kalau bukan ahlinya. Tapi tidak tahu orangnya ada atau tidak, hanya sms saja," katanya.
Mengenai kerusakan yang terjadi disalah satu bagian kantor yang dipimpinnya, Atte menyeragkan semuanya kepada pihak kepolisian. Apalagi yang rusak itu merupakan aset negara. "Kami serahkan penanganannya ke pihak kepolisian, tentu semuanya akan dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya.
Kanit Reskrim Polsek Cianjur, AKP Faisal, mengatakan, pihak kepolisian akan memproses pengrusakan yang terjadi di kantor Dinas Binamarga. "Ya proses hukumnya itu akan dilakukan oleh Polres Cianjur," ujar Faisal singkat. [KC-02/gc]***.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
