CIANJUR, [KC].- Dinilai manajemen Pemkab Cianjur bobrok, puluhan massa Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Cianjur, melakukan aksi demo dihalaman Kantor Pemkab Cianjur Jalan Siti Jenab, Rabu (5/3/2014). Mereka menuntut perbaikan sistem manageman yang dirasakan saat ini tidak berjalan dengan baik.
Sekjen FPI Kabupaten Cianjur, KH. Asep Lukman, mengatakan, kedatangan mereka ke komplek Pemkab Cianjur tidak lain menindak lanjuti keluhan warga yang diterimanya. Banyak warga yang mengadukan ke FPI merasa kurang puas atas pelayanan pemerintah.
"Kami datang untuk menyampaikan aspirasi warga, banyak warga yang merasa tidak puas atas pelayanan dari Pemkab Cianjur. Banyak keluhan warga diantaranya masalah proyek, jalan dan sistem managemen pemerintah yang bobrok di Cianjur ini," kata KH. Asep Lukman usai beraudensi dengan Satpol PP Kabupaten Cianjur.
Pihaknya mengaku, sepanjang melakukan aksi demo dan menyampaikan aspirasi ke Pemkab Cianjur belum pernah bertemu dengan Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh. Namun pihaknya berharap penyampaian aspirasi yang disampaikan melalui perwakilan pemerintah bisa juga disampaikan ke bupati.
"Memang selama ini setiap audensi pingin bertemu langsung bupati, selalu perwakilannya yang menemui. Padahal kami datang tidak aneh-aneh hanya menyambung lidah warga. Kami meminta managemen pemerintahan agar lebih baik, tidak seperti saat ini, itu saja," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, mengaku akau menyampaikan aspirasi yang disampaikan FPI sebagaimana saat menggelar audensi ke bupati. Hanya saja pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan hasil dari audensi yang telah dilakukan dengan FPI.
"Kewenangan kami sebatas memfasilitasi saja. Apa yang disampaikan kawan-kawan FPI akan kami sampaikan pula ke bupati sebagaimana yang disampaikan ke kami. Mengenai kebijakannya semua ada di bupati," jelas Tohari [KC-02]***.
Sekjen FPI Kabupaten Cianjur, KH. Asep Lukman, mengatakan, kedatangan mereka ke komplek Pemkab Cianjur tidak lain menindak lanjuti keluhan warga yang diterimanya. Banyak warga yang mengadukan ke FPI merasa kurang puas atas pelayanan pemerintah.
"Kami datang untuk menyampaikan aspirasi warga, banyak warga yang merasa tidak puas atas pelayanan dari Pemkab Cianjur. Banyak keluhan warga diantaranya masalah proyek, jalan dan sistem managemen pemerintah yang bobrok di Cianjur ini," kata KH. Asep Lukman usai beraudensi dengan Satpol PP Kabupaten Cianjur.
Pihaknya mengaku, sepanjang melakukan aksi demo dan menyampaikan aspirasi ke Pemkab Cianjur belum pernah bertemu dengan Bupati Cianjur H. Tjetjep Muchtar Soleh. Namun pihaknya berharap penyampaian aspirasi yang disampaikan melalui perwakilan pemerintah bisa juga disampaikan ke bupati.
"Memang selama ini setiap audensi pingin bertemu langsung bupati, selalu perwakilannya yang menemui. Padahal kami datang tidak aneh-aneh hanya menyambung lidah warga. Kami meminta managemen pemerintahan agar lebih baik, tidak seperti saat ini, itu saja," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kabupaten Cianjur, Tohari Sastra, mengaku akau menyampaikan aspirasi yang disampaikan FPI sebagaimana saat menggelar audensi ke bupati. Hanya saja pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan hasil dari audensi yang telah dilakukan dengan FPI.
"Kewenangan kami sebatas memfasilitasi saja. Apa yang disampaikan kawan-kawan FPI akan kami sampaikan pula ke bupati sebagaimana yang disampaikan ke kami. Mengenai kebijakannya semua ada di bupati," jelas Tohari [KC-02]***.
