Iklan

iklan

Tindak Lanjuti MoU Arab Saudi, Perangkat Pengiriman TKI Dipersiapkan

Tuesday, March 18, 2014 | 5:17:00 AM WIB Last Updated 2014-03-17T22:17:34Z
CIANJUR, [KC].- Kabar akan dibukanya kembali moratorium pengirim Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Arab saudi oleh pemerintah disikapi berbagai ragam. Di Kabupaten Cianjur menghadapi dibukanya kembali moratorium tersebut saat ini tengah melakukan berbagi persiapan.

Salah satu persiapan yang dilakukan adalah untuk meningkat sumberdaya para calon TKW, utamanya mengenai pendidikan. Hal itu mengaca dari persoalan yang terjadi dan menimpa para migran worker tersebut tidak terlepas akibat rendahnya pendidikan para TKW.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Cianjur, H. Sumitra mengatakan, pemerintah RI telah melakukan MoU (memorandum of understanding) dengan pemerintah Arab Saudi mengenai dibukanya kembali pengiriman tenaga kerja non formal. MoU tersebut dibuat untuk perbaikan.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari MoU yang telah disepakati pada Februari 2014 lalu itu, pemerintah melalui Kementerian Tenaga Kerja tengah membuat tim khusus pengkajian. Tim tersebut bekerja sama dengan pemerintah daerah.

"Salah satu persoalan yang harus dikaji dan dirumuskan diantaranya pendidikan, ketrampilan, masalah dokumen serta mekanismenya. Ini penting, karena selama ini banyak kasus-kasus yang terjadi tidak terlepas dengan masalah masalah itu, selama ini masih lemah dan perlu dilakukan perbaikan," kata Sumitra didamping Kepala Seksi (Kasi) Penempatan Tenaga Kerja Ahmad Ubaidillah, Senin (17/3/2014).

Menurut Sumitra, meski sudah ada MoU, namun pihaknya juga mengaku belum tahu kapan dibukanya pengiriman kembali TKW ke Arab Saudi. "Kapan dibukanya kita belum tahu, kita baru persiapan perangkatnya. Dikawatirkan kalau di sana (Arab Saudi) sudah siap, kita disini belum. Ini akan menjadi masalah baru, makanya kita siapkan terlebih dahulu perangkatnya," tegas Sumitra.

Mengenai persyaratan pendidikan bagi calon TKW yang dipersyaratkan minimal berijazah SLTP, dikatakan Sumitra ditanggapi berbagai ragam. "Pemerintah baru akan membuka
perlindungan, perangkatnya dan minimal standarisasi pendidikan. Hal itu melihat ada masalah pendidikan menimpa TKW  yang tidak bisa baca tulis. Inilah yang menjadi persoalan dan harus segera diselesaikan," katanya.

Sumitra mengaku siap untuk menyelenggarakan pendidikan setara SLTP untuk memenuhi persyaratan bagi para TKW yang berpendidikan SD. "Kalu kita siap saja menyelenggarakan pendidikan itu, termasuk memberikan bekal keterampilan. Semuanya akan kita siapkan, jika sewaktu-waktu MoU itu dilaksanakan. Tentu semua itu menunggu hasil pengkajian tim," tegasnya. [KC-02]***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tindak Lanjuti MoU Arab Saudi, Perangkat Pengiriman TKI Dipersiapkan

Trending Now

Iklan

iklan