Iklan

iklan

13.421 Pelajar SLTA Ikuti UN

Monday, April 14, 2014 | 3:01:00 AM WIB Last Updated 2014-04-13T20:01:08Z
CIANJUR, [KC].-  Sebanyak 13.421 pelajar tingkat SMA/SMK/MA di Kabupaten Cianjur siap melaksanakan Ujian Nasional (UN) yang akan dilaksanakan mulai Senin (14/4). Mereka merupakan pelajar dari 115 115 sekolah swasta maupun negeri.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsah melalui Seksi Kurikulum SMA/SMK, Nonong Winarni mengatakan, demi suksesnya pelaksanaan UN, pihaknya telah mulai mendistribusikan soal UN ke suluruh titik subrayon yang tersebar disejumlah wilayah. Penggunaan subrayon tersebut sebagai upaya untuk mempermudah lebih efektif dan efesien.

"Kita harapkan dengan subrayon ini pendistribusiannya lebih efektif dan efesien. Pada hari H pelaksanaan UN, Senin (14/4) seluruh soal sudah terdistribusi di sekolah-sekolah," kata kata Nonong, Minggu (13/4).

Untuk pendistribusian soal UN, pihaknya lebih fokus ke wilayah Cianjur bagian selatan. Hal itu didasarkan pada letak geografis yang lebih sulit terjangkau akibat jarak tempuh yang cukup jauh dari titik akhir bongkar soal UN yang dipusatkan di wilayah kota.

"Titik akhir bongkar soal UN di Kabupaten Cianjur ini kita pusatkan di SMKN 2 Cilaku di Jalan Perintis Kemerdekaan (Jebrod). Setelah dilakukan pengecekan dan pengepakan untuk kebutuhan masing-masing sekolah, baru kita bisa didistribusikan. Itu kita lakukan pada H-1 UN ke masing-masing subrayon," tegasnya.

Sementara untuk sekolah-sekolah diwilayah utara seperti  Cibeber, Cikalong, Ciranjang, Cipanas, dan Haurwangi, distribusi dilakukan pada hari H pelaksanaan UN. Pelaksanaanya akan dilakukan per mata pelajaran yang diujikan. "Ini bedanya, kalau diwilayah selatan kita lakukan semua soal dikumpulkan di tiap rayon, tapi di daerah yang realtif terjangkau per mata pelajaran,"  tuturnya.

Disinggung adanya kebocoran soal UN, pihaknya menjamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran soal. Pasalnya pengamanan terhadap lembar soal sejak didistribusikan dari provinsi hingga diterima di daerah, dikawal ketat aparat polisi. Selain itu sejumlah pengawas dari Dinas Pendidikan juga turut melakukan pengawalan.

"Saya rasa tekhnis pengamanan dan pengawasan soal lembar ujian sudah sangat maksimal. Pihak kepolisian dari mulai titik awal hingga titik akhir selalu mengawal, belum lagi dari Dinas Pendidikan. Kalau sampai ada kebocoran dari tingkat percetakan, itu di luar domain kami," terangnya.

Seragam Preman
Untuk pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian di setiap sekolah, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian. Bahkan dalam pengamanan khusu pada pelaksanaan UN, kepolisian tidak seperti biasanya.

"Kami sudah meminta agar petugas kepolisian yang nanti ditempatkan di sekolah-sekolah untuk berpakaian preman. Jika pengamanan dilakukan petugas polisi dengan berseragam lengkap, maka dikhawatirkan akan mengganggu psikologis siswa didik," katanya.

Hal itu kata Nonong didasarkan titah Kapolri Jendral Sutarman saat melakukan teleconference dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh soal pengamanan UN, disebutkan bahwa tugas aparat kepolisian adalah pengamanan pelaksanaan dan pengamanan situasi. Artinya, aparat kepolisian tak perlu mengawasi siswa yang sedang melaksanakan UN.

"Kalau yang mengawasi siswa adalah petugas pengawas di dalam ruangan. Kalaupun ada siswa yang ketahuan mencontek, urusannya adalah pengawas. Makanya, agar pelaksanaan UN ini semakin baik, perlu kerja sama apik dari semua pihak," ucapnya.

Pihaknya berharap pelaksanaan UN di Kabupaten Cianjur bisa berjalan lancar sesuai yang diharapkan. "UN bukanlah sesuatu yang mesti disikapi dengan heboh atau bombastis. UN adalah sebuah evaluasi pelajaran yang sudah dilakukan siswa selama belajar. Salah satu kuncinya adalah yakin atas kemampuan yang dimiliki masing-masing pelajat," katanya [KC-02/bb]***.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 13.421 Pelajar SLTA Ikuti UN

Trending Now

Iklan

iklan