Iklan

iklan

95 Anak Jalanan Ikuti Program Dikterapan

Tuesday, July 1, 2014 | 2:18:00 AM WIB Last Updated 2014-07-01T00:58:06Z
CIANJUR, [KC].- Sebanyak 95 anak jalanan di Kabupaten Cianjur mendapatkan bantuan program Pendidikan Terpadu Anak Harapan (Dikterapan) dari Kementerian Agama RI. Program tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren (Pontren) Roudhotul Muttaalimin di Kampung Cibadak Desa Sukanagalih Kec. Pacet Kab. Cianjur.
Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Cianjur, H. Dadang Ramdani membenarkan, pihaknya mendapatkan program Dikterapan dari Kementerian Agama RI. Program tersebut telah dilaksanakan sejak tahun 2010. Salah satu tujuannya adalah mengembalikan anak jalanan usia sekolah untuk menuntaskan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
"Ya salah satu tujuannya agar anak jalanan itu bisa kembali belajar. Mereka merupakan anak yang terbiasa dijalanan dengan berbagai latar belakang keluarga," kata H. Dadang didampingi Kepala Seksi (Kasi) PD Pontren H. Yudi Afifful Hidaya dan staf pelaksananya Budi Lukman saat ditemui di Kantor Kemenag Cianjur Jalan Raya Bandung, Kec. Karangtengah, Senin (30/6).
Dikatakan Dadang, mengurus anak jalanan yang terbiasa hidup keras tidaklah mudah. Ada tantangan tersendiri dalam mengembalikan mereka ke bangku pendidikan. "Tidak gambang membina mereka, sulit sekali untuk mengembalikan ke masa sekolah. Tapi berkat kerja keras dan giat keberhasilannya cukup menggembirakan," katanya.
Para anak jalanan tersebut diinapkan selama masa pendidikan di Pontren. Segala kebutuhan hidupnya dipenuhi oleh pemerintah, termasuk kebutuhan seragam, makan dan minumnya. "Salah satu syaratnya mereka harus mau tinggal di pesantren. Ini mungkin yang awalnya berat, ada saja anak yang kabur, karena tidak betah dan yang pasti akibat perubahan lingkungan," paparnya.
Kasie PD Pontren Kemenag Cianjur H. Yudi Afifful Hidayat menambahkan, program Dikterapan dirasakan banyak manfaatnya. Hasil evaluasi para anak jalanan yang didik belajar di Pontren mereka telah kembali ke bangku pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikannya.
"Mereka itu berusia antara 5-16 tahun. Keseharianya mereka belajar seperti biasa layaknya pendidikan dilingkungan pesantren. Tidak jauh berbeda, latar belakang mereka sebagai anak jalanan yang mempengaruhi dalam kegiatan belajar," kata Yudi.
Pihaknya berharap, ada kuota tambahan untuk program Dikterapan di Kab. CIanjur. Dia melihat masih banyak anak jalan usia sekolah yang memerlukan bantuan pendidikan. "Kita harapkan ada kuota tambahan, sebab sampai saat ini belum ada lagi. Padahal yang meminta sudah ada. Kita harapkan pemerintah memberikan kuota tambahan," harapnya [KC-02**.]
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 95 Anak Jalanan Ikuti Program Dikterapan

Trending Now

Iklan

iklan