CIANJUR, [KC].- Pihak kepolisian memanggil sedikitnya lima orang saksi menyusul kejadian longsor yang menewaskan tiga orang warga penggali batu di Kampung Anggadea Desa Sukamekar Kecamatan Cibinong Kab. Cianjur, Jum'at (3/10/14).
Mereka yang dipanggil untuk dimintai keterangannya itu merupakan warga yang saat kejadian ada diilokasi. Satu diantaranya merupakan Kepala Desa Sukamekar.
"Kita tengah minta keterangan sejumlah saksi. Itu kita lakukan untuk mengungkap peristiwa pastinya dan siapa yang harus bertanggungjawab. Karena peristiwa longsor itu telah mengakibatkan tiga jiwa melayang," kata Kapolsek Cibinong AKP Iwan.
Apalagi kalau melihat bahwa lokasi galian merupakan galian ilegal yang tidak mengantongi ijin. Galian tersebut kata Iwan bekas galian yang materialnya diambil untuk pekerjaan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat).
"Kita belum sampai mengarah siapa yang menjadi tersangka. Pemeriksaan saksi itu merupakan langkah yang harus dilakukan. Semuanya masih dalam proses, segala kemungkinan masih bisa terjadi," tegasnya.
Sebelumnya Tiga penggali batu terkubur hidup-hidup saat tengah melakukan penggalian di Kampung Anggadea Desa Sukamekar Kec. Cibinong Kab. Cianjur, Kamis (2/10/14) sekitar pukul 11.00 WIB. Tiga orang penggali batu tersebut yakni Mahludin (60) pemilik galian, Soleh (45) dan Ajun (45). Ketiganya warga Kampung Jamain Desa Sukamekar, Kec. Cibinong.
Keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, peristiwa terkuburnya tiga penggali batu tersebut terjadi disaat cuaca cerah diwiayah Cibinong dan sekitar. Para penggali yang tengah melakukan aktivitas penggalian tidak menyadari saat tiba-tiba tebing diatasnya longsor.
Tanpa bisa menghindar, ketiga penggali batu termasuk pemilik lokasi galian terkubur reruntuhan tebing bebatuan. Masyarakat yang mengetahui terjadinya longsor dan menimpa ketiga orang warga, berupaya memberikan bantuan. Namun banyaknya bebatuan yang menimpa, sulit untuk dilakukan evakuasi [KC-02]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
