CIANJUR, [KC].- Unit Pelayanan Kegiatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Kecamatan Cugenang saat ini tengah mendorng agar Simpan Pinjam Perempuan (SPP) menjadi produk yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Kita saat ini tengah berupaya agar SPP ini benar-benar menjadi kebutuhan yang bermanfaat bagi masyarakat. Artinya SPP ini selain bisa dinikmati juga bisa menghasilkan keuntungan, baik bagi masyarakat penerima manfaat maupun bagi pengelola kegiatannya," kata Ketua UPK PNPM MP Kecamatan Cugenang, Tatang Hamdani saat ditemui dikantornya, Jum'at (3/10/14).
Untuk memastikan bahwa SPP benar-benar dirasakan manfaatnya, dalam delapan bulan terakhir pihaknya langsung terjun kelapangan untuk melakukan identifikasi persoalan. Langkah tersebut untuk mempermudah penanganan ketika terjadi suatu persoalan.
"Persoalan itu pasti ada, terutama ditingkat kelompok, tetapi tergantung bagaimana kita menyikapinya. Dengan kita melakukan identifikasi dilapangan, persoalan-persoalan yang selama ini mengemuka, berhasil kita tangani dan cari jalan keluarnya," katanya.
Diakui Tatang, persoalan SPP yang acap kali terjadi ditingkat kelompok itu adalah kemacetan angsuran. Dengan pendekatan dan identifikasi persoalan, kemacetan itu bisa ditekan.
"Kita terapkan PTO (Petunjuk Tekhnis Operasional) setiap kali pembentukan kelompok maupun prosesnya. Ini yang menjadi landasan kita, sehingga dalam pelaksanaanya, yang namanya persoalan itu bisa dieleminir termasuk adanya kemacetan angsuran," tegasnya.
Salah satu upaya agar tidak terjadi kemcetan, setiap anggota kelompok juga diwajibkan menabung. "Praktek kita ini tidak jauh berbeda dengan koperasi, ada yang namanya tabungan kelompok. Kedepan kita juga siap mengarah menjadi koperasi jika aturannya mengharuskan seperti itu," tegasnya [KC-02]**.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
