Iklan

iklan

Pendekatan Community Base Dianggap Lebih Efektif Untuk Penanganan Korban Penyalahgunaan Napza

Monday, December 8, 2014 | 4:48:00 AM WIB Last Updated 2014-12-07T21:48:54Z
CIANJUR, [KC].- Pendekatan community base dianggap lebih efektif sebagai langkah penanganan dan kontrol atas pergerakan peredaran napza yang sangat masif dan sistematis. Untuk itu semua pihak diminta menyatakan perang dan stop terhadap napza.

Demikian ditegaskan Menteri Sosial RI, Khofifah Indarparawansa disela kunjungan kerjanya ke Panti Rehabilatasi Penyalahgunaan Napza Yayasan Penuai di Kampung Ciguntur RT 06/RW 03 Desa Cipendawa Kecamatan Pacet Kabupaten Cianjur, Minggu (7/12/2014).

"Penanganan melalui community base penting dilakukan, selain mencegah modus baru pengguna napza yang dicampur minuman keras oplosan," kata Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama itu.

Terus bertambahnya pengguna penyalahgunaan napza, kata Khofifah, salah satunya disebebkan depresi sosial yang menghinggapi sebagian warga dan berujung pada aspek psikotik.

Perubahan kehidupan menjadi sebuah keniscayaan yang berpengaruh pada pola hidup maupun efeknya. "Banyak kasus terjadi yang berhubungan dengan perubahan kehidupan yang berujung pada prilaku penggunaan dan penyalahgunaan napza," katanya.

Di Indonesia pengguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza) tercatat sebanyak 4 juta orang menyasar semua umur, profesi, status sosial, mulai dari rakyat biasa, hingga pejabat negara.

"Saat ini pengguna napza sangat mengkawatirkan maka dibutuhkan lingkungan rehabilitasi, salah satunya di panti.Tuntutan perkembangan jaman, dan hasil pengelolaan panti, kedepan perlu dibuat panti yang nyaman dan mendorong produktifitas para penghuninya," tegasnya.

Lingkungan panti yang nyaman penting dibutuhkan agar penghuni merasa terlindungi terbantu termotifasi untuk cepat sembuh. Adanya Panti rehabilitasi napza yang di kelola Yayasan Penuai merupakan salah satu dari 41 institusi penerima wajib lapor (IPWL) juga diterapkan pola therapetic community yaitu pendekatan kelayan yang bisa menolong dirinya dan komunitas terutama perubahan prilaku (abstienence).

"Yayas Penuai mengatasi dua penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yaitu kelayakan bekas pengguna napza dan kelayakan psikotik. Hingga saat ini setidaknya sudah ada penghuni rehabiltasi sebanyak 67 orang, terdiri dari 64 laki-laki dan 3 wanita di Jawa Barat terdapat 10 panti yang menjadi tempat rehabilitasi bagi pengguna napza [KC-02/tis]**.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pendekatan Community Base Dianggap Lebih Efektif Untuk Penanganan Korban Penyalahgunaan Napza

Trending Now

Iklan

iklan