Pemberian sayur mayur tersebut merupakan salah satu bukti bahwa mereka benar-benar sebagai penggarap lahan eks perkebunan Maleber. Para penggarap lahan tersebut sudah berlangsung puluhan tahun.
"Ini bukti bahwa kami merupakan penggarap lahan. Sebagian hasilnya kami berikan kepada anggota dewan, kepolisian. Kami tidak akan pergi, kami menolak rencana relokasi," kata Koordinator Aksi Endang Supriatna.
Pihaknya mengaku selama ini petani penggarap Ciguntur tidak pernah memberikan kuasa dan menguasakan untuk mengurus permohonan hak atas tanah dan membuat perjanjian kesepakatan dengan perusahaan. "Kami petani Ciguntur tidak mengakui keberadaan yang mengatasnamakan Barisan Tani Ciguntur," tegasnya.
Anggota Komisi I DPRD Cianjur, Asep Sopyan dihadapan para petani menyampaikan akan menindak lanjuti aspirasi dari para petani. "Kita akan fasilitasi, tentunya kita akan pelajari dulu persoalannya sejauh mana. Yang pasti pasti akan kami tindak lanjuti," kata Asep didampingi anggota komisi yang lain Usep Setiawan dan Yedi Riswandi.
Pihaknya akan menyampaikan aspirasi yang dibawa para petani ini dalam rapat komisi. "Kita akan upayakan terjun kelapangan, kelokasi lahan yang dipersoalkan. Kita ingin tahu persis kondisinya seperti apa. Kalau ada oknum DPRD yang bermain sebagaimana dituduhkan, nanti Badan Kehormatan yang akan menangani," paparnya [KC-02]**.
