Kedatangan beberapa petugas BNNK Cianjur itu sempat membuat kaget sejumlah PNS yang tengah melakukan aktivitas. Mereka satu persatu diminta sampel urinenya. Selanjutnya urine tersebut akan diperiksa untuk mengetahui apakah PNS tersebut mengkonsumsi narkoba atau tidak.
"Kegiatan kami ini bukan mendadak, tapi lebih dari mendadak. Kami tidak memberitahukan terlebih dahulu. Ini untuk menghindari adanya PNS yang mencoba menghindar dengan berbagai alasan. Mereka tahunya saat kami sudah berada didalam lingkungan mereka," kata Ketua BNNK Cianjur, Hendrik, Jum'at (13/2/2015).
Dikatakan Hendrik, khusus untuk tes urine bagi PNS dilingkungan Pemkab Cianjur, direncanakan akan dilakukan seminggu sekali. Pihaknya akan mendatangi setiap OPD, karena masih ada ribuan PNS yang tersebar di 45 OPD belum menjalani tes urine.
"Kita sudah melakukan serangkain tes urine bagi pimpinan OPD termasuk setingkat eselon II dan Bupati Cianjur. Untuk itulah sekarang giliran sekretaris, kepala bidang atau bagian, kepala seksi dan staf pelaksana yang harus mengikuti tes urine," kata Hendrik.
Jika dalam tes urine tersebut hasilnya terdapat PNS yang positif mengkonsumsi narkoba, pihaknya akan melaporkan kepada pimpinannya. Selanjutnya PNS yang bersangkutan akan dimintai keterangan terkait
asal muasal barang haram yang dikonsumsinya.
"Jika ternyata posistif dan PNS tersebut merupakan pecandu kami akan kirim ke tempat rehabilitasi. Namun demikian jika ternyata mereka terlibat dalam jaringan narkoba, tentu akan diproses secara hukum. Kami tidak akan pandang bulu, siapapun PNS yang ternyata terlibat dalam jaringan akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku," tegasnya [KC-02]**.
