Iklan

iklan

25 Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Tekhnis Substantif

Thursday, March 5, 2015 | 4:18:00 AM WIB Last Updated 2015-03-04T21:18:33Z
CIANJUR, [KC].-  Sebagai upaya untuk memenuhi wirausaha baru, sebanyak 25 pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Cianjur mengikuti pelatihan penciptaan lapangan kerja melalui pelatihan teknis substantif dibidang handycraft kerajinan akrilik bagi UMKM di Jawa Barat yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM UPTD Balai Pelatihan Tenaga Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat di aula Kawan Baru Jalan Raya Bandung Desa Sabandar Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, Rabu (4/3/2015).

Dalam pelatihan yang berlangsung selama tiga hari itu, para peserta akan diberikan sejumlah materi diantaranya mengenai meningkatkan kompetensi keterampilan UMKM dalam menyongsong masyarakat ekonomi asean (MEA), membangun sikap wirausaha, pengantar teori ketrampilan teknis substansif dibidang handycraft kerajinan akrilik.

Selain itu juga diberikan materi praktek ketrampilan handycraft kerajinan akrilik melalui merangkai bunga bahan dasar akrilik, merajut mute bunga akrilik dan materi praktek ketrampilan handycraft kerajinan melalui melilit pita kawat kombinasi mute akrilik serta membuat kerjanjang stainless tempat air minum dan kualitas kemasan.

Ketua Panitia Penciptaan 2 Juta Lapangan Kerja melalui pelatihan teknis substantif dibidang handycraft kerajinan akrilik bagi UMKM di Jawa Barat, Heti Susilawati mengatakan, penyelenggaraan kegiatan penciptaan 2 juta lapangan kerja melalui pelatihan tekhnis sunstansisf untuk meningkatkan keterampilam usaha dibidang handycraft kerajinan akrilik dalam rangka mendukung program penyerapan 2 juta lapangan kerja di Jawa Barat.

"Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengembangan SDM UMKM dalam keahlian substantif sehingga lebih memiliki kompetensi dan daya saing dibidangnya. Selain itu juga untuk memanfaatkan kesempatan dan peluang untuk menciptakan 2 juta lapangan kerja dan pengembangan usaha sekaligus menyerap lapangan kerja yang berkualitas dan kompeten dibidang handycaraft kerjinan akrilik," kata Heti.

Dikatakan Heti, para peserta pelatihan yang mengikuti dengan sungguh-sungguh hingga selesai akan diberikan penghargaan berupa sertifikat sebagai tanda telah mengikuti pelatihan dan akan dicatat dalam data base pada program penyerapan 2 juta lapangan kerja provinsi Jawa Barat. "Selepas pelatihan kita harapkan semua peserta mampu menjadi wirausaha," paparnya.

Kepala UPTD Balatkop dan UMKM Provinsi Jabar, Deni Rahayu mengungkapkan, Ksbupaten Cianjur sebagai daerah berkembang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan produk-produk unggulannya. Diharapkan Cianjur akan lebih banyak melahirkan wirausaha muda dibawah usia 45 tahun.

"Pemerintah provinsi hanya memberikan stimulan, wewenang pengembangan pengusaha kecil dibawah modal Rp 50 juta itu di kabupaten/kota. Provinsi hanya fasilitasi saja, kalau sudah menghasilkan," kata Deny terpisah.

Pemerintah provinsi memiliki catatan tersendiri terhadap perkembangan UMKM di Cianjur. "Catatan kami UMKMnya bagus, yang tradusional dari Cianjur, yang menyangkut kredibiltas yang katanya penghasil tauco harus tetap eksis. Jangan sampai tergerus dengan adanya investasi yang melakukan alih fungsi lahan. Cianjur harus jelas unggulannya," katanya.

Peran penting pemerintah daerah dalam mengembangkan UMKM. Selama ini masih menemui sejumlah kendala. "Kendalanya daya saing dan marketing, tapi standarnya dulu yang harus dipenuhi. Adanya pelatihan bagi pelaku UMKM merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas yang bertandar," paparnya  [KC-02]**.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • 25 Pelaku UMKM Ikuti Pelatihan Tekhnis Substantif

Trending Now

Iklan

iklan