Iklan

iklan

Menumbuhkan Gairah Menulis pada Siswa

Tuesday, March 10, 2015 | 5:41:00 PM WIB Last Updated 2015-03-10T10:44:36Z
Menurut Tabroni (2007:12) menulis pada dasarnya adalah mengkomunikasikan gagasan, ide, pikiran, pendapat, opini, dan sebagainya melalui media tulis. Media tulis banyak bentuknya seperti surat kabar, majalah, selebaran, jurnal, buku, dan sejenisnya. Adapun seorang penulis adalah pelaku komunikasi yang sedang terlibat dalam proses penyampaian pesan lewat media tulis.

            Menulis adalah sarana menyebarkan  pemikiran, pengalaman, curhat yang (seharusnya) memberikan manfaat bagi yang membacanya. Menulis juga bisa menjadi sebuah bentuk penyampaian aspirasi ,ketika lisan sudah tidak mampu mengutarakan apa yang terjadi, tulisan dapat  menguraikan secara lebih gamblang, lebih berani. Selain sebuah keativitas, menulis juga merupakan bentuk produktivitas. Namun adakalanya kita menulis di tempat yang tidak sesuai dengan apa yang kita tulis. Contoh lebih nyata, banyak yangmencurahkan isi hati lewat jejaring sosial yang kian marak. Entah itu Facebook, Tweeter, Instagram, Path,, dan sejenisnya, entah itu orang dewasa, juga dari kalangan siswa.

Seorang pakar mengatakan bahwa mencurahkan isi hati lewat jejaring sosial, akan membuat seseorang menjadi cenderung negatif, entah itu lebih agresif, kurang etika, atau cenderung akan menjadi meledak ledak emosinya.  Padahal kalau kita lihat, kita cermati, segala jenis curahan hati mereka, apabila mereka mau, bisa menjadi sesuatu , entah itu cerpen, atau artikel ringan.

            Berawal dari rasa miris itulah, penulis mencoba berbagi pengalaman dalam mengarahkan kekurangtepatan cara menulis, atau dalam hal ini,mewadahi curahan hati siswa, untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat, bernilai lebih. Penulis mencoba mengalihkan kebiasaan siswa dalam menuangkan unek unek, curahan hati. Siswa diarahkan untuk menulis pengalaman yang paling berkesan dalam satu minggu. Jadi, setiap minggunya, ada tulisan yang harus dikumpulkan di buku tugas. Supaya lebih dekat, saya namakan Kucur (buku curhat). Hasil tulisan mereka wajib kita baca semuanya. Supaya anak semakin bergairah, setiap selesai memeriksa, kita bubuhi catatan kecil untuk menyemangati siswa . Dan rasakan, betapa siswa siswa kita sebetulnya banyak sekali yang berbakat menjadi penulis.

            Dari hasil tulisan pengalaman mereka, penulis mencoba mengarahkan untuk mengumpukan , dan kemudian membuat kumpulan cerita pendek, berbentuk buku. Tentunya dengan pola gambar diserahkan sepenuhnya kepada para siswa.Hasil kreasi, hasil pemikiran mereka,  ternyata manfaat dari menceritakan  pengalaman lewat tulisan, tidak saja bermanfaat bagi siswa, kita pun bisa lebih mengenali karakter siswa, lebih dekat, dan yang lebih menakjubkan, kita bisa membantu kerja kesiswaan , juga guru BP dalam menangani siswa, karena  secara personal, kita sudah lebih dekat dari mereka.

Penulis : Erni Wardhani, S.Pd,M.Pd. (Guru)
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Menumbuhkan Gairah Menulis pada Siswa

Trending Now

Iklan

iklan