Iklan

iklan

Diserbu Pembeli, Pengrajin Akik di Pameran Pendidikan Kewalahan

Sunday, April 26, 2015 | 11:46:00 AM WIB Last Updated 2015-04-26T04:46:36Z
CIANJUR, [KC],- Endang Kartiwa, pengrajin batu mulia di Pameran Pendidikan Cianjur kewalahan menghadapi pelanggan. Sebabnya, koleksi batu akik yang ia pajang di sana ludes dan banyak pesanan dalam dua hari setelah diserbu para pembeli.

"Baru saja dua hari, saya sudah harus pulang ke kampung halaman untuk ambil persediaan di rumah," ujar Endang, saat ditemui KC di Pameran Pendidikan Cianjur, Kawasan Parkir Hypermat, Cianjur, Minggu 26 April 2015.

Pria asal Cidaun, Cianjur Selatan,  ini mengatakan dirinya tak menyangka koleksi batu cincin mulianya bisa habis dalam dua hari. Padahal, festival batu akik ini digelar cukup lama yakni sejak 21 April, hingga tanggal 2 Mei 2015.

"Saya tidak tahu yang datang ke pameran ini semua orang dari berbagai daerah," ujar Endang. Menurut dia, kebanyakan pelanggannya datang dari Cianjur, Bandung, dan jakarta. Meski demikian, dia mengaku tak jarang pelanggan jauh seperti dari Aceh pun datang ke sana.

Endang mengatakan dia menjual batu akik sedikit lebih murah dari harga pasaran karena salah perkiraan. Awalnya dia mengira tidak banyak orang yang akan mendatangi pameran itu sehingga dia harus menurunkan harga pasaran.

Beberapa jenis batu yang ia jual antara lain Black Aren, pancawarna, dan kecubung, kalimaya, kembang bungur asli asal cianjur. Menurut dia, banyak orang berminat pada batu black aren. Selain karena warnanya yang bagus dan harganya murah, batu jenis ini memiliki khasiat tertentu menurut pemakainya dan ini dirasakan oleh semua pemilik batu akik Black Aren.

"Batu yang dapat ditemukan di sekitar Sungai Cidamar itu dipercaya mampu menyembuhkan sejumlah penyakit meski belum bisa dipastikan secara ilmiah. Ada kemungkinan, batu yang dibentuk akibat pelapukan fosil pohon itu memiliki zat-zat tertentu yang bisa digunakan sebagai penangkal racun atau hal bermanfaat lainnya." Ungkapnya.

Dikatakan Endang, harga batu mulia asal Kecamatan Cidaun memang masih terbilang murah. Ia biasanya menjual batu itu dengan harga Rp 50 ribu sampai Rp 1 juta tergantung ukuran dan motif yang ada pada batu.
"Walau murah harganya, tapi kalau pengolahannya bagus nilai jual batu mulia yang sudah menjadi cincin batu akik ini bisa mahal," ujar Endang. [KC.01]***

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Diserbu Pembeli, Pengrajin Akik di Pameran Pendidikan Kewalahan

Trending Now

Iklan

iklan