Iklan

iklan

Ujian Nasional Paket C di Lapas Terlambat Setengah Jam

Tuesday, April 14, 2015 | 4:23:00 AM WIB Last Updated 2015-04-13T23:04:03Z
CIANJUR, [KC].- Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) Paket C yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Cianjur, Senin (13/4/2015) sempat terlambat setengah jam dari jadwal yang telah ditetapkan. Semestinya ujian Paket C itu harus dimulai pada pukul 13.30 WIB, namun baru bisa dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB.
Keterlambatan pelaksanaan UN Paket C itu akibat pihak pengawas dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cianjur terlambat datang. Keterlambatan tersebut akibat tengah mengikuti kegiatan seremonial pembukaan UN Paket C di SMK Otomotif Cianjur di Nagrak Jalan Magkupraja.
"Mohon maaf saya terlambat datang, karena harus mengikuti kegiatan lounching UN Paket C di SMK Otomotif Nagrak yang dibuka Kepala Dinas. Seharusnya jam 13.30 WIB harus sudah mulai, saya juga sebenarnya pingin cepat, tapi ternyata masih terlambat juga," kata Santi Harmila pengawas UN Paket C yang masih terlihat ngos-ngosan setelah naik tangga menuju ruangan dilaksanakan UN Paket C di Lapas Cianjur.
Menurut Santi, pelaksanaan UN Paket C yang dilaksanakan di Lapas Cianjur sudah ketiga kalinya. Jumlahnya setiap tahun mengalami peningkatan. Segala persiapan telah dilaksanakan sebelum mengikuti UN Paket C.
"Ini sudah disiapkan dari awal, kami sudah siap apa yang harus dilaksanakan. Para peserta sangat antusias. Soalnya tidak semua sama, isinya diacak, tiap meja tidak mungkin sama. Makanya yang sudah tua dan muda, yang wajar dikdas tetap sama juga," katanya.
Santi menegaskan bahwa pelaksanaan UN Paket C tersebut tidal disubsidi oleh pemerintah. Seluruh biaya diatanggung oleh penyelenggara dalam hal ini Lapas Cianjur. "Semua biayanya dibiayai oleh Lapas, para peserta yang merupakan para narapidana itu tanpa dipungut biaya. Mereka hanya belajar dan mengikuti ujian," paparnya.
Ketua PKBM Lapas Kelas II B Cianjur, Suhandi mengatakan, sedianya UN Paket C di Lapas tersebut akan diikuti oleh 20 peserta. Namun pada saat pelaksanaanya hanya 18 peserta yang bisa ikut. Kedua peserta tidak ikut ujian lantaran berhalangan.
"Memang peserta yang dua orang bukan penghuni Lapas, mereka dari luar. Kebetulan yang mengusulkan ikut di Lapas itu tutor di Lapas dan ternyata tidak masalah. Tapi meski dari luar semua persyaratan juga harus dipenuhi. Kita tidak main terima begitu saja," kata Suhendi.
Jika pada hari pertama tidak bisa mengikuti UN Paket C, mereka bisa mengikuti ujian susulan. "Nanti dinas yang lebih tahu tekhnisnya. Kalau anak-anak Lapas semuanya ikut dan itu telah kami siapkan jauh-jauh hari sebelum ujian. Seminggu 4-5 kali dalam semingga diberikan materi pembelajaran secara intensif," tegasnya.
Sementara Mochamad Lutfi Mansyur (18) seorang peserta UN Paket C mengaku senang bisa ikut ujian. Ia tidak menyangka meski tengah menjalani hukuman atas vonis hakim yang telah dijatuhkan padanya, masih bisa belajar dan ikut UN Paket C.
"Ya senang sih, tidak menyangka saja bisa ikut ujian, tentunya kita harapkan bisa mendapatkan ijazah. Mudah-mudahan saja bisa lulus. Setelah keluar nanti bisa membawa ijazah," kata Lutfi narapidana yang harus menjalani hukuman selama tiga tahun itu [KC-02]**.









Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ujian Nasional Paket C di Lapas Terlambat Setengah Jam

Trending Now

Iklan

iklan