Kepala BNNK Cianjur, Hendrik, mengatakan, operasi gabungan tersebut, selain dalam rangka antisipasi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah Cianjur, juga dimaksudkan sebagai persiapan pelaksanaan bulan Ramadhan yang diharapkan terbebas dari tindakan maksiat.
"Kita ingin peredaran narkoba di Cianjur bisa ditekan. Makanya kita melakukan berbagai upaya, salah satunya apa yang kita lakukan bersama tim gabungan dari Denpom TNI dan Satpol PP ini. Kita lakukan penyisiran ke sejumlah tempat hiburan malam yang ada di Cianjur," kata Hendrik.
Dalam operasi gabungan tersebut, pihaknya melakukan uji screening tes urine dari para pengunjung maupun pengiring lagu (PL) yang tengah berada di dalam tempat hiburan karaoke. Dari sejumlah tempat hiburan malam itu, pohaknya berhasil mendapatkan 100 sample urine.
"Dari 100 sampple urine itu kita periksa apakah mengandung narkoba atau tidak. Ternyata dari 100 saple itu kami mendapatkan empat orang pengunjung tempat hiburan karaoke yang kedapatan positif mengandung narkotika jenis ganja dan sabu-sabu," katanya.
Dari empat pengunjung yang sample urinenya positif mengandung narkoba itu didapat dari tempat hiburan di Cipanas. Bahkan satu orang diantaranya masih dibawah umur. Ke empatnya adalah UM (16), OP (19), AP (32), MRF (25). Mereka didapat dari ruang tempat hiburan yang berbeda.
"Kalau UM dan OP ini masih saudara tapi sudah tidak sekolah. Sedangkan AP dan MRF di kamar karaoke yang lain bersama dua orang temannya yang negatif," jelas Hendrik.
Hendrik menambahkan, keempat orang yang terbukti positif mengkonsumsi narkoba itu kemudian dibawa ke kantor BNNK Cianjur untuk dimintai keterangan perihal penyalahgunaan narkotika. Setelah dilakukakan assasmen medis, keempatnya direkomendasikan untuk menjalani rehabilitasi di Balai Rehabilitasi Sosial Pamardi Putera di Lembang, Bandung.
Kendati dilakukan rehab, pihaknya terus memburu asal muasal barang haram yang mereka konsumsi. Pihaknya tengah melakukan pendalaman dan penyelidikan jaringan narkotika berdasarkan informasi yang dihimpun dari keempat penyalahguna tersebut.
"Kita tetap memburu dari mana asal muasal barang haram itu. Kita akan kembangkan lebih lanjut dari mana narkoba itu didapatkan," tukas Hendrik [KC-02/gp]**
