Iklan

iklan

Penderita Gizi Buruk di Cadot Wetan Meninggal

Thursday, June 4, 2015 | 5:05:00 AM WIB Last Updated 2015-06-04T13:43:01Z
CIANJUR, [KC],- Diduga telat penanganan, seorang balita penderita gizi buruk di Cianjur meninggal dunia setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur, Selasa (2/5/2015). Korban adalah Rahmat (2) anak pasangan suami istri (pasutri) Imas (25) dan Jaenudin (35) warga Kampung Cadot Wetan RT 02/RW 05 Desa Sukamanah Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.

Menurut penuturan ibu korban Imas, awalnya ia mengaku tidak mengetahui kalau anak kelimanya itu menderita gizi buruk. Karena pada awalnya tidak ada gejala yang menunjukkan bahwa almarhum mengalami gejala kekurangan gizi.

"Anak saya awalnya biasa normal-normal saja tapi setelah usia sekitar dua tahun kondisi tubuhnya semakin kurus. Ia susah makan dan setiap kali diberi makan nasi selalu mual dan tidak tertelan," kata Imas saat ditemui dirumahnya, Rabu (3/6/2015).

Karena keterbatasan biaya, almarhum hanya diberikan obat alakadarnya. Sampai pada Sabtu (30/5/2015) atas saran orang tuanya, almarhum dibawa ke bidan Alit di Kampung Awilarangan Desa Benjot Kecamatan Cugenang. Hasil dari pemeriksaan bidan, almarhum diindikasikan menderita gizi buruk. Atas saran bidan tersebut, almarhum agar segera dibawa ke rumah sakit.

"Bidan Alit bilang anak saya mengalami gizi buruk, saya diberikan surat rujukan agar ke Puskesmas Cijedil. Dari Puskesmas baru saya diberi pengantar agar anak saya dibawa ke rumah sakit. Pada Senin (1/6/2015), sekitar pukul 11 anak saya sampai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur dan langsung mendapatkan penanganan medis," katanya.

Di ruang IGD RSUD Cianjur itulah, korban menjalani serangkaian penanganan. Mulai dari pemeriksaan kondisi tubuhnya, dan diberikan infus, antibiotik sampai laboratorium. "Dokter yang menangani anak saya tidak bilang apa-apa. Hanya selepas magrib anak saya dipindahkan ke ruang perawatan," jelasnya.

Diruang Samolo 3 RSUD Cianjur korban menjalani perawatan lanjutan, termasuk diberikan infus. Namun pada siang harinya tepatnya Selasa (2/6/2015) sekitar pukul 11.00 WIB korban menghembuskan nafas terakhirnya meski sempat mendapatkan bantuan oksigen. Korbanpun belum sempat mendapatkan penanganan dokter spesialis karena pada saat bersamaan merupakan hari libur.

"Sempat kejang-kejang setelah saya kasih makan. Badannya tiba-tiba panas dan saya minta tolong suster yang jaga. Anak saya sempat diberikan oksigen, tapi nyawanya tidak tertolong, ia meninggal," kata Imas yang terlihat matanya berkaca-kaca.

Petugas IGD Anak RSUD Cianjur Nani Rohayati mengatakan, korban tiba di IGD Anak sekitar pukul 11.00 WIB, Senin (1/6/2015) dalam kondisi lemas. Saat ditimbang berat badannya hanya 7 kilogram. Setelah dilakulan penanganan oleh dokter, korban diketahui menderita gizi buruk.

"Begitu datang rujukan dari puskesmas Cijedil, pasien langsung ditangani, seperti periksa dokter, antibiotik, infus dan periksa laboratorium. Hasilnya diketahui kalau pasien menderita gizi buruk. Pasien juga mendapatkan penanganan lanjutan dengan dirawat di ruangan pada malam harinya masuk ke ruag samolo 3," kata Nani didampingi rekannya Ari Aryani.

Sedangkan saat dikonfirmasi ke ruang Samolo 3 RSUD Cianjur, seorang perawat menyarankan harus ke bagian umum untuk mengetahui detail kondisi korban. Namun perawat yang belakangan diketahui bernama Rifki itu membenarkan ada pasien penderita gizi buruk yang meninggal dunia.

"Pasien masuk keruangan jam 19.00 WIB, Senin (1/6/2015) dan meninggal pada Selasa (2/6/2015) sekitar pukul 11.00 WIB. Pasien belum sempat mendapatkan pemeriksaan dari dokter spesialis, karena bersamaan pada hari libur," katanya [KC-02]** 









Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Penderita Gizi Buruk di Cadot Wetan Meninggal

Trending Now

Iklan

iklan