Iklan

iklan

Seratus Lebih Anak Yatim dan Duafa Dapat Santunan Dari DKM

Monday, July 6, 2015 | 5:14:00 AM WIB Last Updated 2015-07-06T09:01:59Z
CIANJUR, [KC].- Berkat uang receh yang dikumpulkan warga, sedikitnya 134 anak yatim dan kaum duafa mendapatkan santunan dari Dewan Keluarga Masjid (DKM) Baiturrahman di Komplek Gadung Permai Village Jalan Ariawiratanudatar Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, Minggu (5/7/2015).

Penggagas program bantuan uang receh, Asep Dadan Wildan mengungkapkan, meski masih dipandang dengan sebelah mata, namun ternyata setelah dilaksanakan dengan dengan dimanage dengan baik, uang yang receh pecahan Rp 100,- hingg Rp 1.000,- ternyata mampu memberikan kontribusi terhadap masyarakat. Terbukti dengan ung recehan itu setelah dikumpulkan mampu membantu masyarakat yang sangat membutuhkan.

"Program kita ini memanage uang yang terabaikan yang dipandang tidak terlalu dianggap. Awalnya dari masyarakat dikomplek dengan kita berikan kencleng dirumahnya. Ternyata dalam satu bulan bisa terkumpul dari uang receh itu rata-rata mencapai Rp 30 ribu. Inilah yang kita manfaatkan dan kita salurkan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan," kata Asep Dadan ditemui di sela pemberian santunan, Minggu (5/7/2015).

Pemberian kencleng kepada masyarakat di sekitar komplek perumahan itu tidak ada unsur paksaan. Ada empat kunci yang selalu di sampaikan kepaada masyarakat yakni tidak ditarget, jangan sampai membebani, jangan menyengaja dan berkesinambungan.
"Ternyat potensinya luar biasa, pererjalanan satu bulan mampu mengumpulkan Rp 30 ribu setiap rumah. Alhamdulillah kalau kita asumsikan 200 rumah sudah Rp 6 juta, ini luar biasa. Yang dianggap tidak dianggap bernilai, ternyata mampu memberikan hal yang bernilai," paparnya.

Program pengumpulan uang receh tersebut saat ini terus berkembang. Dalam perjalanan yang memasuki tahun kedua telah mempu memberikan kontribusi kepada masyarakat yang membutuhkannya. Tidak hanya masyarakat di dalam komplek yang setiap tahun dilaksanakan, tapi juga telah merambah ke masyarakat diluar komplek.

"Hasil ung receh ini kit salurkan ke kaum duafa, anak yatim. Kita juga telah membantu memberikan bantuan terhadap sejumlah korban bencana yang terjadi disekitar Cianjur. Berkat penyisihan uang receh ini, kita juga bisa berikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu untuk berobat," papar Asep Dadan.

Selain membangun kebersamaan, program pengumpulan uang receh tersebut ternyata juga telah di adopsi oleh Malaysia. Kepastian tersebut setelah Asep Dadan mengaku diminta presentase di kampus tempatnya kuliah di Universitas Malaya Malaysia.

"Alhamdulillah program uang receh ini sudah diadopsi di Malaysia. Mereka melakukanya dengan one ringgit one hope. Berkat itulah mereka juga mengajak kerjasama dengan kita," katanya.

Pihaknya berharap, program uang recehnya itu bisa diikuti oleh DKM lainya yang ada di Cianjur. Sehingga selain memnfaatkan uang receh yng dipandang masih kurang berharga, hasilnya bisa membantu masyarakat yang membutuhkan. "Mudah-mudahan saja ini merupakan awal, dan bisa dilakukan oleh yang lainnya," harapnya.

H. Dedi Supriadi (43) seorang warga perumahan Gadung Permai mengaku sangat mendukung program penyisihn uang receh. Progrm tersebut menurut pria yang juga menjabat sebagi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Cianjur itu merupakan program yang bagus untuk kesolehan sosial.

"Adanya pemberdayaan uang receh yang biasanya uang receh Rp 100,- dilihat sebelah mata. Dengan mengumpulkan uang itu satu bulan alhamdulillah akhir tahun bisa memberikan manfat kepada orang lain. Mudah-mudahan dengan berkelanjutan masyarat tidak terbebanai dan tingkat manfaatnya tunggi," katanya.

Pihaknya berharap, kalau saat ini program uang receh tersebut baru sampai ditingkat musholla, kedepan bisa ke jangkauan lebih luas dan manfaatnya bisa lebih tinggi. "Ini sudah tahun kedua, bukan hanya santunan, untuk biaya berobat kurang mampu juga ada sampai keluar kecamatan karangtengah. Semoga bisa diikuti ditingkat yang lebih luas," harapnya [KC-02]**
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Seratus Lebih Anak Yatim dan Duafa Dapat Santunan Dari DKM

Trending Now

Iklan

iklan