Tentu saja sikap ini diambil bukan bermaksud mengulur-ulur waktu, melainkan sebagai bentuk kehati-hatian. Sebab menentukan calon pendamping merupakan langkah strategis. Dengan siapa Suranto nanti berpasangan akan menentukan peluang kemenangan pada pilkada yang akan digelar 9 Desember mendatang.
Oleh karena itulah dalam menentukan pasangan ini akan berpijak pada survey elektabilitas (keterpilihan) pasangan yang dalam beberapa hari ini akan tuntas. Dengan siapa Suranto nanti berpasangan tergantung hasil survey elektabilitas pasangan ini. ”Langkah strategis harus by date atau didasari fakta empiris, bukan kira-kira apalagi sentimen,” sebut Suranto melalui Ketua Tim Pemenangan Suranto, Choirul Anam, di poskonya, Rabu (1/7).
Dengan siapakah Suranto disandingkan pada survey pasangan yang kini tengah berlangsung, Choirul, tidak menyebutkan namanya. Ia hanya memberikan petunjuk bahwa figur yang masuk dalam survey adalah figur yang telah dikenal publik dan memiliki konstituen. Konfigurasi pasangan pada survey seperti ini sebagai tindakan rasional strategis guna memenangi pesta demokrasi nanti.
Namun meski melalui mekanisme survey pihaknya meyakini akan tuntas menentukan pasangan Suranto sebelum masa pendaftaran 26-28 Juli 2015. Bahkan diagendakannya sebelum lebaran akan selesai membangun komitmen dengan bacawabup, termasuk menyangkut hal teknis. “Insyaallah paling telat beberapa hari setelah hari raya iedul fitri Pak Suranto berikut pasangannya akan dideklarasikan,” ujarnya.
Menyangkut peluang kemenangan pada pilkada nanti, Choirul, sangat optimis. Masyarakat sekarang mampu memilih dan memilah figur siapakah yang pantas memimpin Cianjur ke depan. Mereka tidak bisa lagi ditekan-tekan apalagi diancam pada hari pencoblosan. [KC.01]***