CIANJUR, [KC].- Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur
mencatat setidaknya telah ditemukan 52 penderita HIV/AIDS kurun waktu
Januari-Agustus 2015. Jumlah tersebut berdasarkan laporan dari sejumlah
konselor di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Cianjur.
KPA
memprediksikan, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur akan
terus meningkat jika upaya penanggulangannya tidak berjalan secara
maksimal. "Sepanjang Januari 2015 hingga Agustus telah ada penambahan
jumlah penderita baru HIV Aids sebanyak 52 orang. Jumlah ini didapat
dari laporan Dinas Kesehatan," kata Sekretaris KPA Cianjur H. Hilman,
Selasa (22/9).
Pihaknya memprediksikan, jumlah penderita HIV/AIDS
akan terus bertambah. Pasalnya data tersebut baru masuk di pertengahan
tahun 2015. Hilman memperkirakan penambahan jumlah penderita HIV/AIDS
akan mencapai lebih dari 100 orang hingga akhir tahun ini.
"Karena
baru sampai pertengahan tahun ini jumlah temuan sudah mencapai 52
orang, saya prediksi selama tahun 2015 ini, penderita HIV/AIDS akan
betambah menjadi sekitar 110 orang," tambahnya.
Hilman menuturkan
bahwa dari jumlah 32 Kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur, hampir
semuanya sudah terdapat temuan penderita baru HIV/AIDS. Adapun jumlah
penderita paling banyak berada di Kecamatan Cianjur kota, Pacet,
Cipanas, Ciranjang, Katangtengah, Sukaluyu, Cibeber, Mande, juga
Warungkondang.
Dijelaskannya, berdasarkan informasi yang
didapatnya dari jumlah temuan baru itu, 2 orang diantaranya telah
meninggal. Hanya saja ia tidak bisa memastikan apakah diluar data
tersebut ada yang meninggal ataukah tidak.
"Tidak semua penderita
HIV Aids diketahui berapa jumlah yang meninggalnya, karena banyak yang
tidak melaporkan ke kami. Selain itu juga ada yang mungkin sudah berada
di luar kota Cianjur," jelasnya.
Pihaknya merasa keheranan ketika
daerah yang diprediksi tidak rentan justru malah terjadi teuan HIV/AID
yang mengejutkan. Seperti yang terjadi diwilayah Kecamatan Sukaluyu.
"Yang
menjadi heran saya, Sukaluyu sekarang sudah tinggi. Padahal di daerah
itu tidak ada tempat hiburan. Kemungkinan para penderita itu terinfeksi
dari luar daerah," jelasnya.
Terkait dengan anggaran yang
diterima KPU dari pemkab Cianjur untuk pencegahan penyebaran HIV/AID,
diakuinya masih minim jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada.
Padahal sampai saat ini jumlah pendiritanya semakin meningkat.
"Anggarannya
kecil, setiap tahunnya hanya sekitar Rp60 jutaan dan itu sangat tidak
cukup. Bantuan dari luar negeri juga sekarang sudah tidak ada lagi.
Meski begitu ya kita tetap sosialisasi semaksimal mungkin mengenai
bahaya penularan HIV/AIDS itu meski dengan berbagai keterbatasan,"
tuturnya [KC-02]**
Comments0
Terima Kasih atas saran, masukan, dan komentar anda.