Iklan

iklan

Anggaran Penanggulangan Minim, HIV/AIDS di Cianjur Kian Meningkat

Wednesday, September 23, 2015 | 5:17:00 AM WIB Last Updated 2015-09-22T22:17:48Z
CIANJUR, [KC].- Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Cianjur mencatat setidaknya telah ditemukan 52 penderita HIV/AIDS kurun waktu Januari-Agustus 2015. Jumlah tersebut berdasarkan laporan dari sejumlah konselor di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Cianjur.

KPA memprediksikan, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cianjur akan terus meningkat jika upaya penanggulangannya tidak berjalan secara maksimal.  "Sepanjang Januari 2015 hingga Agustus telah ada penambahan jumlah penderita baru HIV Aids sebanyak 52 orang. Jumlah ini didapat dari laporan Dinas Kesehatan," kata Sekretaris KPA Cianjur H. Hilman, Selasa (22/9).

Pihaknya memprediksikan, jumlah penderita HIV/AIDS akan terus bertambah. Pasalnya data tersebut baru masuk di pertengahan tahun 2015. Hilman memperkirakan penambahan jumlah penderita HIV/AIDS akan mencapai lebih dari 100 orang hingga akhir tahun ini.

"Karena baru sampai pertengahan tahun ini jumlah temuan sudah mencapai 52 orang, saya prediksi selama tahun 2015 ini, penderita HIV/AIDS akan betambah menjadi sekitar 110 orang," tambahnya.

Hilman menuturkan bahwa dari jumlah 32 Kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur, hampir semuanya sudah terdapat temuan penderita baru HIV/AIDS. Adapun jumlah penderita paling banyak berada di Kecamatan Cianjur kota, Pacet, Cipanas, Ciranjang, Katangtengah, Sukaluyu, Cibeber, Mande, juga Warungkondang.

Dijelaskannya, berdasarkan informasi yang didapatnya dari jumlah temuan baru itu, 2 orang diantaranya telah meninggal. Hanya saja ia tidak bisa memastikan apakah diluar data tersebut ada yang meninggal ataukah tidak.

"Tidak semua penderita HIV Aids diketahui berapa jumlah yang meninggalnya, karena banyak yang tidak melaporkan ke kami. Selain itu juga ada yang mungkin sudah berada di luar kota Cianjur," jelasnya.

Pihaknya merasa keheranan ketika daerah yang diprediksi tidak rentan justru malah terjadi teuan HIV/AID yang mengejutkan. Seperti yang terjadi diwilayah Kecamatan Sukaluyu.
"Yang menjadi heran saya, Sukaluyu sekarang sudah tinggi. Padahal di daerah itu tidak ada tempat hiburan. Kemungkinan para penderita itu terinfeksi dari luar daerah," jelasnya.

Terkait dengan anggaran yang diterima KPU dari pemkab Cianjur untuk pencegahan penyebaran HIV/AID, diakuinya masih minim jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada. Padahal sampai saat ini jumlah pendiritanya semakin meningkat.

"Anggarannya kecil, setiap tahunnya hanya sekitar Rp60 jutaan dan itu sangat tidak cukup. Bantuan dari luar negeri juga sekarang sudah tidak ada lagi. Meski begitu ya kita tetap sosialisasi semaksimal mungkin mengenai bahaya penularan HIV/AIDS itu meski dengan berbagai keterbatasan," tuturnya  [KC-02]**
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Anggaran Penanggulangan Minim, HIV/AIDS di Cianjur Kian Meningkat

Trending Now

Iklan

iklan