Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Zunerfin menyebutkan, meski belum ada keputusan kapan akan diberlakukan kembali, pihaknya tetap melakukan sterilisasi bangunan yag ada di pinggir rel kereta. Supaya jarak pandang masinis menjadi lebih luas jika kedua sisi rel steril saat jalur kereta api nanti difungsikan.
"Harus ada jarak pandang yang luas bagi masinis, minimal Jarak steril sendiri adalah 12 meter dari atas rel," katanya.
Selain itu, pihaknya tengah melakukan perbaikan jalur di beberpa titik longsor yang menjadi alasan utama jalur Bandung-Cianjur ditutup. Salah satunya ialah titik di Sungai Cisokan, sebab jika dibiarkan dapat membahayakan penumpang.
"Beberapa Tim sudah dikerahkan untuk melakukan perbaikan, disamping mesterilkan kawasan. Di penhujung tahun ini, strerilisasi dan perbaikan jalur sudah bisa selesai," kata dia
Meski sudah selesai, dirinya tidak dapat memastikan jalur tersebut sudah dapat digunakan atau belum. Serta kereta yang akan dipergunkan untuk melayani penumpang pun belum diketahuinya.
"Kami belum bisa menyebut kereta apa yang akan dipergunakan, juga waktunya kapan. Kami harap, akhir tahun ini jalur sudah steril dan kereta mulai beroperasi," ujar dia.
Dia menambahkan, untuk keputusan tersebut, pihaknya akan menunggu kabar dari Kementrian perhubungan. "Kami hanya menyiapkan saja, soal operasional, kami masih menunggu dari Kementerian Perhubungan keputusannya bagaimana," tandasnya [KC-02/is]**
