Hal itu ditegaskan Wakil Bupati Cianjur H. Suranto. Menurutnya, sekarang ini harus lebih memedulikan di saat anak berada di luar rumah atau lingkungan tetangga. Anak sedang apa, kapan, dimana, dan dengan siapa bermain, orang tua harus tahu. "Jangan sampai orang tua tidak tahu apa-apa di saat anak bermain di luar rumah," kata Suranto.
Sejatinya, bermain merupakan salah satu kebutuhan anak. Dengan bermain di lingkungan sekitar, anak bisa bersosialisasi dan mengaktualisasikan diri. Akan terjadi pertumbuhan jiwa atau mental dampak dari sosialisasi dengan lingkungan ini. Pada posisi ini, sebut Suranto, orang tua harus memberikan kesempatan. Tidak baik orang tua mengisolir anak dari lingkungannya.
Tetapi tentu saja bukan berarti orang tua boleh membebaskan anak begitu saja berada di luar rumah. Pengawasan harus dilakukan, karena di lingkungan sendiri banyak hal buruk yang merusak mental anak. Bahkan, urai Suranto, kejahatan seksual terhadap anak belakangan ini kian banyak, seperti dilansir media televisi.
Begitu pun orang tua, lanjutnya, tidak bijak jika sepenuhnya mendelegasikan pendidikan anak-anak kepada sekolah. Meski pada jam sekolah tetap saja pengawasan mesti dilakukan. Pada waktu-waktu tertentu lebih baik orang tua mengecek kehadiran anaknya di sekolah dan berkonsultasi dengan pihak sekolah tentang perkembangan anaknya.
Ketahuilah sumber daya manusia (SDM) sekolah mendidik anak-anak atau siswa itu amat terbatas. Tidak bakal efektif SDM sekolah harus mengawasi setiap perkembangan siswa. Terlebih durasi kehadiran anak atau siswa di sekolah amat pendek. "Oleh karena itulah perlu kerja sama antara orang tua dengan pihak sekolah," pungkas Suranto, di hadapan ratusan ibu-ibu pengajian itu [KC-02/SMeC]**
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
