Oleh karena itulah pelayanan kesehatan (Yankes) harus diperbanyak dan didekatkan kepada masyarakat agar mudah diakses. Apalagi pemenuhan kesehatan ini menjadi hak mendasar setiap warga yang dilindung konstitusi. "Negara wajib memenuhi tuntutan hidup sehat masyarakat," kata Wakil Bupati Cianjur Suranto, dalam sambutannya pada bakti sosial Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) berupa pemeriksaan mata praoperasi katarak di sekretariat NU, Jl. Perintis Kemerdekaan, Cianjur.
Di Cianjur yankes harus terus ditingkatkan. Puskesmas yang ada dan beroperasi 24 jam baru 45, diantaranya Cidaun, Sindangbarang, Cianjur, Pagelaran, Sukanagara, Sukaresmi, dan Ciranjang. Kendatipun dibantu 100 lebih puskesmas pembantu (pustu), jumlah ini masih perlu diperbanyak agar masyarakat bisa cepat dan murah mengakses yankes.
"Saya ingin seloroh yang berbunyi bahwa orang miskin dilarang sakit, tidak berlaku di Cianjur, yang berlaku warga Cianjur sulit sakit," ujar Suranto yang kini mencalonkan diri sebagai bupati pada pilkada Cianjur 2016-2021. Badan warga Cianjur sehat, tahan sakit, sehingga angka harapan hidup (AHH)-nya tinggi dan produktif, seperti halnya di Yogyakarta.
Bahkan idealnya ke depan, lanjut Suranto, tiap desa memiliki klinik guna melayani masyarakat setempat. Klinik ini bisa pengembangan dari Pos Kesehatan Desa (poskesdes). Tempatnya bisa membangun sendiri di lahan desa, atau di bale desa sendiri. "Jadi yankes yang mendekatkan diri kepada masyarakat, bukan masyarakat mengejar-ngejar yankes," sebutnya.
Untuk mendekatkan yankes kepada masyarakat ini tentu saja memerlukan penanganan serius. Sebab di dalamnya menyangkut kebutuhan sarana/prasarana, berikut sumber daya manusia atau pelayan kesehatan, seperti dokter dan perawat. Tapi diyakininya, program ini bisa terwujud, meskipun memerlukan biaya besar [KC-02/SMeC]**
