Menurutnya, keluarga Asep Sutandar (63) diberikan bantuan berupa pembelian bahan bangunan untuk pembuatan rumah. Namun, kata dia, untuk proses pendirian bangunan, Kesra memohon bantuan warga untuk bergotong royong membangunkan rumah untuk keluarga Asep.
Asep dan keluarga tinggal di sebuah kandang ayam milik Haji Rasimin, majikan Asep di Kampung Selakopi RT03/03 Desa Babakan Caringin Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur. Anak-anak Asep yang masih balita, Dio Apiano (4) Gita Purnamasari (2) dibesarkan di kandang ayam dengan kwalitas udara yang tentu berbau tak sedap.
Bukan hanya dua anak balitanya, di kandang berukuran 10 x 13 meter itu, Asep tinggal bersama istrinya, Dede Sumarni (43) dan anak-anaknya yang lain, Cera Sunari (21), Sutaci Purnata (19), Neni Sutiani (11), Ilham Nurjaman (13) Sani Widianto (10) Rita Nuraeni (8).
"Kami usahakan bantu, tapi kami masih menunggu laporan tertulis yang hirarkis, mulai dari RT, RW, Desa, dan Kecamatan. Kalau sudah ada laporan, akan kami usulkan ke bupati untuk mendapat bantuan," ujar Popi kepada wartawan.
Menurut dia, bantuan sosial yang akan diberikan kepada Asep dan keluarga adalah bantuan kebencanaan. Asep diusulkan untuk mendapat bantuan seperti halnya orang yang terkena bencana alam rumah rubuh.
"Rumahnya yang dulu kan rubuh, kami kategorikan itu (bencana) saja," ujar dia.
Di sisi lain, lambatnya perhatian pemerintah untuk warga miskin disayangkan oleh Angggota Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur, Anneu Permatasari.
Menurutnya, pemkab baru mau bertindak setelah munculnya warga miskin dalam media massa, tidak berusaha dengans endirinya mencari dan membantu mereka untuk meningkatkan kualitas hidup warga.
"Kalau memang niat harusnya ada komunikasi yang baik dengan pemerintahan di Desa ataupun dengan RT dan RW. Cari data warga miskin dan bantu mereka," kata dia.
Menurutnya, bantuan tersebut tidak hanya berupa fisik, nmaun juga harus dengan memberinya peluang usaha atau bekerja, sehingga bisa memperbaiki kualitas hidupnya secara mandiri.
"Jangan dimanja juga, beri mereka pekerjaan. Jika yang pendidikannya hanya sebatas SD, beri keterampilan untuk berwirausaha. Begitu seharusnya pemerintah membantu warganya," tandasnya [KC-02/is]**
