Iklan

iklan

Suranto: Jadi Pahlawan atau Pengkhianat ?

Wednesday, November 11, 2015 | 4:48:00 AM WIB Last Updated 2015-11-10T21:48:58Z
SEMUA orang bisa menjadi pahlawan. Pun semua orang bisa menjadi pengkhianat. Urusannya pilihan, mau diarahkan kemana hidup kita. Tentu kita semua memimpikan layaknya  pahlawan. Hidup memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi orang lain, dan jika meninggal dunia dikenang sepanjang masa.

Ga perlu, lah, tutur  Suranto, menjadi pahlawan berskala nasional. Realistis saja, yang sekiranya bisa diperbuat dengan kemampuan atau energi sendiri. Bisa berskala lingkungan, atau setidak-tidaknya di keluarga sendiri. Gelontorkanlah kebaikan untuk keluarga, maka itu artinya kita telah  memeragakan perilaku pahlawan.

“Alangkah ruginya   kalau kita  hanya dilahirkan, hidup, mati, kemudian dilupakan orang. Kita tidak meninggalkan secuil kebaikan pun untuk dikenang orang, apalagi dibanggakan,” kata wakil bupati Cianjur Suranto, di sela-sela peringatan Hari Pahlawan 10 November, di Pendopo Pemkab Cianjur, Selasa (10/11/2015).

Lagi pula tanpa mengangankan disebut pahlawan kebajikan semasa hidup harus selalu ditanamkan. Menanam kebajikan diyakini Suranto  akan berbuah kebajikan pula, dan  sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat atau kebaikan bagi manusia lainnya.   

Lahan perjuangan sekarang justru lebih luas, kompleks, dan berat  lagi. Yang harus kita lawan sekarang kebodohan, kemiskinan, korupsi, pengangguran dan sebagainya. Oleh karena itu jadilah setiap orang layaknya pahlawan pada bidangnya masing-masing. Jadilah guru, perawat, pedagang, birokrat, pengusaha, atau profesi apapun yang memberikan manfaat bagi orang lain. “Saya pun  terus berupaya menjadi wakil bupati yang baik, kendatipun banyak tantangan," paparnya [KC-02/SMeC]**
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Suranto: Jadi Pahlawan atau Pengkhianat ?

Trending Now

Iklan

iklan