Oleh karena itulah sesulit apapun ekonomi keluarga pendidikan anak harus diperhatikan. "Biarlah pendidikan orang tuanya rendah,tapi anak-anaknya harus berpendidikan setinggi mungkin," kata wakil bupati Cianjur Suranto, pada dialognya dengan mahasiswa STISNU Cianjur, belum lama ini.
Dengan bekal pendidikan diyakini Suranto, anak kelak bakal mampu merajut di berbagai sektor kehidupan yang lebih baik dibanding orang tuanya. Anak lebih kaya, lebih pintar, lebih arif dibanding orang tuanya, ini membuktikan orang tua berhasil.
Di negara-negara di dunia membuktikan mereka menjadi negara maju karena menomorsatukan sektor pendidikan. Tengok saja Jepang, tutur Suranto, yang luluh lantak pada 1945, karena Nagasaki dan Hirosima dibom, namun dalam tempo 20 tahun negeri matahari terbit ini bangkit menjadi negara maju. Resepnya yakni Jepang di bawah kepemimpinan Kaisar Hirohito mengendepankan pendidikan.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sektor pendidikan Cianjur yang relatif rendah dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Barat, mengisyaratkan bahwa Cianjur harus lebih fokus lagi memedulikan sektor strategis ini. Rata-rata lama sekolah Cianjur saja per-2013 hanya 7,19. Tentu ini harus digenjot agar rata-rata lama sekolah Cianjur meningkat.
Ketahuilah, kemiskinan sangat berkaitan dengan pendidikan. Karena kemiskinannya keluarga tidak bisa menyekolahkan anak, karena tidak sekolah ia ber-SDM rendah, karena ber-SDM rendah, ia tidak bisa bekerja, dan karena tidak bekerja ini ia tidak berpenghasilan, sehingga menjadi orang miskin. "Jadi agar kemiskinan tidak turun-temurun harus digunting oleh pendidikan," tegas Suranto. [KC-02/SMeC]**
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
