Iklan

iklan

Tiru Perilaku Pahlawan Tidak Hanya Jargon

Wednesday, November 11, 2015 | 4:13:00 AM WIB Last Updated 2015-11-10T21:13:49Z
TENTU tak sebatas upacara rutin tahunan. Peringatan Hari Pahlawan 10 November tidak sebatas jargon  dengan tujuan sekadar mengesankankan agar kita disebut sebagai bangsa yang besar. Paling substantif dari peringatan hari pahlawan yakni menghormati jasa-jasa mereka kemudian menyontoh kebajikan yang telah mereka perbuat.

“Kalau hanya peringatan tidak banyak berarti. Yang paling utama dari peringatan yaitu bangsa Indonesia meniru kebajikan yang mereka persembahkan untuk bangsa,” kata wakil bupati Cianjur Suranto, usai memperingati Hari Pahlawan 10 November di Pendopo Pemkab Cianjur, Selasa (10/11/2015).

Sejatinya, tutur Suranto,  para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa raga untuk bangsa tidak ingin disebut pahlawan, apalagi diembel-embeli gelar. Mereka berbuat semata-mata untuk kepentingan rakyat yang saat itu tertindas kaum kolonialis. Mereka ikhlas melawan kedholimin, penjajahan, dan  penindasan, demi  kemerdekaan.

Selanjutnya sebagai bentuk penghormatan  terhadap jasa pahlawan, sebutnya, kita sekarang harus melanjutkan perjuangan mereka dengan cara membangun bangsa atau masyarakat. Heroisme mereka harus kita tiru kemudian kita wujudkan dalam praktek kehidupan sehari-hari di berbagai sektor kehidupan.

“Sekarang tidak perlu lagi angkat senjata untuk memerangi musuh.Sebab musuh kita bukan lagi penjajah atau kolonialis, melainkan kebodohan, kemiskinan, korupsi, kolusi, pengangguran, dan sebagainya,” tegas Suranto  [KC-02/SMeC]**
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tiru Perilaku Pahlawan Tidak Hanya Jargon

Trending Now

Iklan

iklan