Iklan

iklan

Ratusan Warga Sukakerta Gerudug Kantor Desa, Tuntut Kades di Copot

Tuesday, February 2, 2016 | 2:44:00 AM WIB Last Updated 2016-02-03T00:37:33Z
CIANJUR, [KC].- Ratusan warga dari sejumlah kampung di Desa Sukakerta Kecamatan Cilaku Kab. Cianjur mendatangi kantor desa. Mereka menuntut Kepala Desa Sukakerta, Ayi Supriatna dicopot dari jabatannya. Warga menduga, kepala desanya itu telah melakukan korupsi dana bantuan serta kerap kali mangkir dari tugasnya.
Berdasarkan pantauan, aksi warga yang datang dari sejumlah kampung itu dimulai sekitar pukul 09.00 WIB. Warga tidak langsung datang ke kantor desa, melainkan sempat keliling kampung. Denggan menggunakan kendaraan bak terbuka lengkap dengan pengeras suara warga yang terdiri dari laki dan perempuan itu menyuarakan agar kades mereka turun dari jabatannya.
Setelah berkeliling, ratusan warga itu kemudian menuju ke kantor desa. Nampak puluhan anggota Sabhara Polres Cianjur telah bersiap untuk mengamankan jalannya aksi. Ada diantaranya yang membawa senjata gas air mata.
Warga langsung masuk kedalam aula yang sudah menunggu Camat Cilaku Engkos Kosasih dan Kapolsek Cilaku Kompol Suryo. Dihadapan kedua pejabat Muspika itu warga secara bergiliran menyampaikan aspirasinya. Bahkan ada diantaranya yang sempat memprovokasi melemparkan air mineral. Namun situasi tetap berjalan kondusif hingga selesai.
Fahrudin (45), tokoh warga Desa Sukakerta menuturkan, aksi tersebut merupakan puncak kekesalan warga terhadap kepala desa yang diduga telah melakukan penyelewengan anggaran desa serta penyalah gunaan jabatan sejak 2015 lalu. Tidak hanya itu kepala desa juga telah melakukan tindakan yang menyimpang dengan tidak menyalurkan beras untuk rakyat sejahtera (Rasta) yang seharusnya disalurkan rutin setiap bulannya dan selama setahun hanya dua kali penyaluran.
"Janjinya rasta akan gratis, tapi nyatanya untuk beli saja susah karena stoknya tidak ada. Tidak hanya itu anggaran bantuan provinsi dan dana desa tidak diduga tidak digunakan semertinya. Dari total dana Rp100 juta, hanya terealisasikan Rp30 juta saja, selebihnya digunakan untuk kepentingan pribadi," kata Fahrudin disela aksi.
Tindakan yang diduga dilakukan kepala desa kata Fahrudin banyak yang menyimpang. Bantuan provinsi yang seharusnya diketahui BPD dan perangkat desa, ini tidak disampaikan. "Malah kabarnya diserahkan ke mertuanya. Tidak hanya itu sepeda motor yang merupakan aset desa, digadaikan. Salah satunya dijual ke warga," katanya.
Atas tindakannya itu, warga sudah menjadi kesal. Puncaknya aksi ke kantor desa agar kepala desa di copot dari jabatannya. "Kami minta kepala desa dicopot. Kalau tidak kami akan kembali menggelar aksi yang lebih besar. Jumlah ratusan ini hasil setelah diredam," paparnya.
Camat Cilaku, Engkos Kosasih mengaku kerap kali mendapatkan keluhan dari warga terkait kepala desa Sukakerta yang melakukan hal menyimpang tersebut. Namun pihaknya belum bisa melakukan pemecatan apabila tidak ada dasar hukumnya.
"Kalau hanya dari satu atau dua orang saja itu tidak bisa jadi dasar. Tapi setelah adanya aksi ini, kami punya kekuatan hukum untuk mengajukan pemecatan kepada bupati," kata Engkos.
Selama dalam proses, camat menegaskan, untuk urusan administrasi atau pelayanan di desa didelegasikan ke Sekretaris Desa (Sekdes). "Kami tunjuk sekdes, itu sudah cukup apabila akan ada pengurusan administrasi hingga ditetapkannya status kades untuk dicabut jabatannya," katanya.
Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Gito menuturkan, pihaknya telah mendapatkan laporan terkait penyelewengan yang dilakukan oleh kepala desa Sukakerta Kecamatan Cilaku, Ayi. Saat ini masih menelusuri dugaan korupsi yang dilakukannya.
"Laporan sudah ada sejak beberapa bulan lalu, tapi masih dilakukan pemeriksaan. Statusnya belum jadi tersangka," ungkapnya.
Sementara itu, Sekdes Sukakerta, Rudi Hadiansyah, mengungkapkan, apa yang disangkakan oleh warga mengenai jarangnya berkantor, ia tidak membantahnya. Hanya ketika disinggung menganai dugaan korupsinya, Rudi berkilah tidak bisa berkomentar.
"Kalau jarang masuk memang iya, tapi untuk korupsi saya tidak mau berpendapat. Biar warga yang menilai. Terpenting saat ini pelayanan bisa berjalan dengan kewenangan yang telah diberikan oleh camat, meskipun baru sebatas lisan. Mungkin beberapa hari kedepan sudah keluar surat resminya. Pokoknya pelayanan masyarakat tidak terganggu atas kejadian ini," tegasnya
Setelah menyampaikan aspirasinya, warga meninggalkan kantor desa. Namun tidak langsung membubarkan diri, mereka sempat memberitahukan kepada warga lainnya dengan pengeras suara kalau tuntutan mereka agar kades dipecat akan diproses. Wargapun akhirnya membubarkan diri [KC-02/is]**
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!













Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ratusan Warga Sukakerta Gerudug Kantor Desa, Tuntut Kades di Copot

Trending Now

Iklan

iklan