Iklan

iklan

Covid-19 dan Kehidupan Sosial Bermasyarakat

Admin
Friday, April 10, 2020 | 6:33:00 AM WIB Last Updated 2020-04-09T23:33:18Z
Penulis : Muhamad Zein Aka
Entrepreneur
AWAL tahun 2020 seluruh dunia terguncang oleh suatu penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus. Virus itu bernama corona atau Covid-19. Menurut ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam suatu pertemuan di Jenewa seperti di kutip AFP, Selasa (11/02/2020), “Covid-19” merupakan singkatan dari ‘Co’ yang artinya ‘Corona’, ‘Vi’ yaitu ‘Virus’ dan “d” untuk ‘disease’ artinya penyakit, sedangkan “19” adalah tahun penemuannya di Kota Wuhan, China, pada 31 Desember 2019.

Menurut beberapa referensi virus corona atau Covid-19 menyerang sistem pernafasan manusia. Mungkin kita pun masih ingat pada kerabat virus ini beberapa tahun lalu sebagai penyebab SARS dan MERS yang dinyatakan berasal dari hewan, lalu menular ke manusia.

Selain itu dampak virus corona atau Covid-19 ini sangat besar dalam kehidupan sosial bermasyarakat, di antaranya yaitu timbul rasa kecurigaan dan hilangnya kepercayaan terhadap orang orang yang ada di lingkungan ataupun seputaran kita maupun orang yang mungkin baru kita kenal.
Sbagai contoh pada saat kita belanja baik di warung klontongan ataupun di warung yang memiliki brand image pasti akan mencari tahu apakah bersih atau tidak

Virus corona atau Covid-19 telah melumpuhkan perekonomian dunia, termasuk Indonesia dan terutama adalah Sukabumi sebagaimana terlihat dalam kehidupan sehari hari baik di kalangan atas ataupun menengah ke bawah seperti pengusaha property,  super market baik pedagang kelontong maupun para penjual di pasar lainnya. Mereka merasakan menurunnya daya beli masyarakat karena ketidaknyamanan serta ada aturan dari pemerintah seperti Mini Market dan super market diberlakukan aturan waktu buka tutupnya untuk meminimalisir penyebaran virus corona atau Covid-19.

Lalu sejak diberlakukannya peraturan dilarang ada perkumpulan seperti di masjid pada shalat berjamaah hanya beberapa orang yang hadir, sehingga masjid tampak sepi. Situasi inilah menimbuylkan kegelisahanapakah semua larangan yang telah di tetapkan semuanya bermanfaat karena di satu sisi sebagai umat islam, apabila masjid tidak ada orang yang shalat berjamaah, tidak adanya pengajian, tidak terdengar dzikir, maka tanpa sadar kita itu telah meninggalkan bekal menuju akhirat. Bukankah dengan adanya musibah, ujian, teguran kita seharusnya makin memenuhi masjid untuk berdzikir, berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT ?

Kegiatan yang dilaksanakan di masjid tentu bagi warga yang merasa dirinya sehat dan untuk pencegahan corona virus atau Covid-19 ini perlu kesadaran dan kekompakan masyarakat serta bila perlu memasang alat pengukur suhu tubuh ketika akan memasuki masjid.

Akhirnya, kita pasti akan kembali kepada Allah SWT, Sang Pencipta. Jika waktu itu telah tiba maka tak seorang pun mampu mencegahnya. Namun, sebagai manusia kita pun harus berusaha untuk terhindar dari penularan corona virus atau Covid-19 dengan menerapkan kehidupan sehari-haru sesuai dengan anjuran pemerintah membatasi kehidupan sosial, jika tidak terlalu penting hindari kerumunan masa dan selalu menggunakan masker dalam bepergian baik yang sehat maupun yang sedang sakit, juga selalu membiasakan cuci tangan yang baik selama 20 detik dan memanfaatkan sebaik-baiknya.
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Covid-19 dan Kehidupan Sosial Bermasyarakat

Trending Now

Iklan

iklan