Kampung Siaga Bencana (KSB) adalah model pendekatan penanggulan bencana berbasis masyarakat untuk berubah pola pikir dan pola tindak masyarakat dalam penanggulan bencana yaitu melalui upaya mempersiapkan masyarakat agar lebih mampu mengelola kerentanan, ancaman dan resiko diwilayahnya sesuai potensi lokal melalui proses perencanaan, pengorganisasasian, penyelenggaraan dan pengendalian.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur, Asep Suparman dalam amanatnya pada kegiatan Apel Pengukuhan dan Uji SOP Penanggulangan Bencana di Lapangan Desa Cibokor Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur .(25/9)
Hadir dalam kesempatan tersebut Kementerian Sosial diwakili oleh Kasie Kesiapsiagaan Sumber Daya Indra Bismantara, dihadiri juga Kepala Seksi Penanganan Bencana Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat M. Nur, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Cianjur Asep Suparman, Ketua FK Tagana Jawa Barat Dadang Wahidin, Ketua FK Tagana Kab Cianjur Dani Darohmat, BPBD Kabupaten Cianjur dan tokoh masyarakat lainnya.
Indra menjelaskan bahwa untuk mewujukan maksud dan tujuan diatas, organisasi pelaksana yang terlibat sebagai personil KSB harus mampu melakukan kolaborasi, koordinasi dan kerjasama yang baik dengan berbagai stakeholder yang terdapat dilingkungan setempat, baik unsur pemerintahan, swasta, LSM, relawan dan masyarakat pada umumnya.
Sementara itu Kepala Seksi Penanganan Bencana PSKBA Kemensosm Indra Bismantara dalam sambutannya menjelaskan ada 323 kota/kabupaten di Indonesia yang memiliki indeks risiko bencana tinggi. dan Cianjur masuk di urutan tertinggi di Jawa Barat sebagai daerah rawan bencana. Untuk itu, masyarakat di Cianjur perlu pengetahuan dan keterampilan untuk dapat membantu menangani bencana.
"Pembentukan KSB di Desa Cibokor adalah yang ke 809 diharapkan mampu membantu pemerintah untuk menangani berbagai bencana yang sering terjadi di Desa Cibokor ," kata Indra.
